Dalam mengatasi Pandemi Covid 19 pada era revolusi Industri 4.0 saat ini, Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Medan mengadakan 3rd International Conference on Social Sciences and Interdisciplinary Studies (ICSSI) 2021 dengan mengangakat tema “Social Humanities, Culture, and Education in the era of the Industrial Revolution 4.0 and Post Pandemic Covid-19”. Kegiatan ini diadakan secara online dengan aplikasi Zoom Meeting pada Kamis (16/12).
Pada Konfrensi ini mengundang Keynote Speaker yakni Prof. Dr. Syawal Gultom, M.Pd. (Ketua Senat UNIMED), Prof. Gwo Jen Hwang (National Taiwan University of Science and Technology), Prof. Zaid Ahmad (University Putra Malaysia) dan Prof. Bagong Suyanto (Universitas Airlangga Surabaya). Konfrensi ini dibuka langsung oleh Dr. Syamsul Gultom, SKM., M.Kes., dan dihadiri Dekan, Direktur Pascasarjana, Kepala Lembaga serta dosen dan mahasiswa yang ada di lingkungan Unimed.
Rektor Dr. Syamsul Gultom, menyampaikan pada sambutannya, “Pandemi Covid-19 di satu sisi dianggap sebagai percepatan Revolusi Industri 4.0 di dunia pendidikan. Di sisi lain, itu menciptakan banyak masalah. Namun, kontribusi teknologi 4.0 saat ini telah membawa dunia pendidikan ke tatanan baru yang ditekankan oleh pandemi Covid-19. Dengan kata lain, dunia pendidikan pasca COVID-19 harus menggunakan blended learning dengan filosofi, strategi, model, media, sumber dan evaluasi”.
“Konferensi ini diselenggarakan untuk menemukan 4 poin fundamental; pertama mendapatkan gambaran dan perbandingan kontribusi R.I. 4.0 dalam dunia pendidikan pasca-Covid-19 di kawasan Asia, kedua menemukan formulasi pembelajaran yang paling tepat pascapandemi Covid-19 di bidang ilmu sosial, humaniora, budaya, dan pendidikan, ketiga menetapkan langkah-langkah krusial bagi dunia pendidikan pascapandemi Covid-19, dan terakhir, keempat merancang strategi, metode, media, sumber, dan evaluasi dunia pendidikan yang relevan dengan R.I.4.0 dan pandemi Covid-19. Saya berharap, konferensi dan panitia penyelenggara mampu merumuskan temuan-temuan tersebut dalam format risalah untuk dilaporkan ke Universitas Negeri Medan”, Lanjut Rektor.
Prof. Dr. Syawal Gultom menyampaikan dalam paparannya, “Dalam paradigma pembelajaran baru yang sudah bergerak cepat ini, penekanannya adalah pada navigasi pengetahuan. Kegiatan pembelajaran difokuskan pada mengeksplorasi, menghubungkan, mengevaluasi, memanipulasi, mengintegrasikan dan navigasi. pembelajaran yang sukses terjadi ketika peserta didik memecahkan masalah kehidupan nyata kontekstual melalui keterlibatan aktif dalam kegiatan pemecahan masalah dan jaringan yang luas, komunikasi dan kolaborasi. Tujuan dari kegiatan ini bukan untuk memperoleh atau menciptakan pengetahuan, tetapi untuk memecahkan masalah”.
lanjut Prof. Syawal, “Ilmu sosial mestinya memberikan basis pengambilan keputusan pendidikan dan mereanalisis materi ilmu sosial untuk semua jenang dan jalur pendidikan, meredesain proses pendidikan ilmu sosial untuk semua jenjang, jenis dan jalur pendidikan dan mereposisi sistem asesmen untuk semua jenjang, jenis dan jalur pendidikan sehingga menghasilkan refleksi mindset, change mindset, growth mindset”.
Erond L. Damanik sebagai ketua panitia melaporkan tujuan dari konfrensi ini, dimaksudkan untuk mengelaborasi dan menggali kontribusi teknologi 4 dan orde baru bagi dunia pendidikan di era pascapandemi Covid-19. Dan konferensi ini diikuti 73 presenter, dan 243 non-presenter dari sebelas universitas di Indonesia, diharapkan mampu merumuskan kebijakan baru bagi dunia pendidikan ke depan. Konferensi ini dibagi menjadi pengukuhan dan sambutan pembukaan, sesi pleno, dan paralel melalui lima ruangan. (Humas Unimed/bg).