Close

" The Character Building University "

Persiapkan Raih Akreditasi Internasional, UNIMED Gelar Sosialisasi Penguatan SPME

Lembaga Pengembangan dan Penjaminan Mutu Pendidikan (LPPMP) Unimed untuk menguatkan Sistem Penjaminan Mutu Eksternal (SPME) terutama dalam hal Akreditasi Nasional dan Internasional mengadakan kegiatan Sosialisasi Kesiapan Program Studi dalam Akreditasi Nasional BAN-PT, revitalisasi Kurikulum dengan pendekatan OBE, dan Akreditasi Internasional FIBAA secara daring melalui aplikasi Zoom Meeting(26/07/2021). Kegiatan ini diikuti oleh Jajaran Wakil Rektor, Dekan, Direktur Pascasarjana, Ketua Lembaga, Wakil Dekan, serta Fungsionaris di Lingkungan Unimed pada Senin, (26/07).

Dalam kegiatan ini mengundang tiga narasumber yakni Prof. Dr. Syawal Gultom. M. Pd selaku Ketua Senat Universitas Negeri Medan, yang membawakan paparan “Kesiapan Program Studi dalam Akreditasi Nasional” , Dr. Ir. M. Aman Yaman, M.Agric.Sc selaku Kepala Pusat Pengembangan dan Inovasi Sistem Manajemen dan Penjaminan Mutu LP3M USK membawakan paparan mengenai “Perancangan Kurikulum dengan pendekatan OBE (Outcome Based Education)”, dan Viktoria Tischanski M.Sc selaku International Prosedur dari FIBAA yang membawakan paparan mengenai “Akreditasi Internasional FIBAA (Jerman)”.

Rektor Unimed Dr. Syamsul Gultom, S.Km., M.Kes dalam sambutannya mengatakan sebagai Institusi pendidikan yang harus memiliki komitmen dan tanggungjawab bersama, serta mari kita sama-sama mengembangkan dan meningkatkan kualitas dan mutu kampus kita. Tentunya dalam hal capaian akreditasi institusi dan Prodi, kualitas kurikulum yang mampu mempersiapkan mutu lulusan, dan capaian akreditasi internasional yang belum kita capai.

Lebih lanjut Rektor mengatakan, selain capaian akreditasi institusi dan Prodi yang harus kita dorong mencapai “Unggul”, kita juga harus berupaya bersama agar ada beberapa Prodi yang biasa mencapai akreditasi internasional. Insya Allah tahun ini atau awal tahun ini atau awal tahun depan sudah ada Prodi di Unimed yang berhasil meraih akreditasi Internasional.

Diakhir sambutannya Dr. Syamsul Gultom menyampaikan ucapan terimakasih kepada Dr. Isda Pramuniati, M. Hum., selaku ketua LPPMP Unimed yang telah melakukan perubahan yang signifikan dalam pelaksanaan hingga evaluasi dari proses penjaminan mutu. “ Saya berharap peningkatan mutu dan persiapan akreditasi semua prodi yang akan berakhir di tahun 2021 harus segera kita persiapkan secara matang terutama dalam mempersiapkan beberapa prodi yang sudah memperoleh Akreditasi “A” saat ini, agar dapat kita ajukan untuk memperoleh Akreditasi Unggul “ ujarnya. Ucapan terimakasih juga saya sampaikan kepada Narasumber kita dan seluruh hadirin yang mengikuti kegiatan ini.

Rektor berharap semoga semua bisa mengikuti kegiatan ini dengan serius, mohon tinggalkan sejenak semua aktivitas kita, sehingga kita semua dalam kegiatan ini akan memperoleh pengetahuan baru, masukan, dan langkah-langkah terbaik untuk mencapai harapan besar.

Beberapa point penting yang disampaikan Narasumber Prof. Syawal Gultom, dalam paparannya “Ada 5 Layer Masalah yaitu Pertama, Komitmen Pimpinan (Universitas,Fakultas) Strong Leadership (Empowering, Coach, Care), Monev dan Pendampingan Langsung, Eksekusi Hasil Monev, serta Action : Start from Now ( Strategi, Mekanisme, Job Description, Jadwal, Tim, dan Kantor/Sekretariat). Dalam Pemantauan Tahap 2 Rapat Kordinasi hari ini juga harus menyamakan persepsi dan komitmen serta menganalisis semua instrumen, panduan dan aturan yang diperlukan. Kemudian membentuk Task Force beserta jadwal kerja.”

Dr Aman mengatakan Kondisi Perguruan Tinggi itu bervariasi tapi setidaknya hal-hal dasar itu segera kita realisasikan. Manajemen Internal kita sehatkan, kemudian prestasi-prestasi yang bisa kita fokuskan. Perlu strategi, dalam hal ini sangat diperlukan komitmen dari atas terutama di dalam mengarahkan. Misalnya memilih prioritas kedepan, perlu kebijakan dan kebijakan itu yang akan dijadikan motivasi untuk unit-unit di bawahnya sehingga tingkat fakultas dan prodi memiliki acuan dan perhitungan secara structural. Strategi tambahannya yaitu konsekuensi dari kegiatan ini yang pertama akan bertambah pekerjaan, operasional, yang lainnya kita akan saling dukung dan bantu untuk sama-sama meningkatkan mutu pendidikan.

Viktoria dalam paparannya mengatakan Fibaa merupakan akreditasi internasional yang ditujukan untuk perguruan tinggi. FIBAA berdiri pada tahun 1944 oleh asosiasi pengusaha terkemuka dan kamar industri dan perdagangan dari jerman, swiss dan Austria. FIBBA juga telah mendapatkan pengakuan di bidang pendidikan tinggi eropa melalui daftar penjaminan mutu eropa untuk pendidikan tinggi (EQAR) dan asosiasi penjaminan mutu eropa untuk pendidikan tinggi (ENQA). “FIBAA juga telah memberikan akreditasi internasional kepada lebih dari 2200 program studi di perguruan tinggi di jerman, Belanda, Austria, rusia, Qatar, Turkey, Vietnam, Indonesia dan lain-lain,” ujarnya.

“Ada beberapa prosedur untuk memperoleh akreditasi dari FIBAA yakni pertama persiapan diskusi antara universitas dan FIBAA,  penyusunan laporan evaluasi diri oleh universitas sesuai dengan Pedoman Penilaian FIBAA, pertemuan dengan panel ahli dari FIBAA, visitasi akreditasi oleh tim FIBAA di lapangan akan dilaksanakan selama 2 hari dan digital untuk diskusi dengan professor, mahasiswa, tenaga kependidikan dan stakeholder, dan kemudian publikasi hasil akreditasi. Adapun keuntungan dari prodi yang terakreditasi oleh FIBAA akan menjadi bukti telah bekerjasama dengan partner yang diakui internasional, juga memudahkan prodi untuk melaksanakan double degree, join research project, pertukaran pelajar lebih dari satu semester, penerimaan prodi saat pembelajar di Eropa,” jelas Viktoria.(Humas Unimed/fg)

X
UNIMED Mobile

FREE
VIEW