“Hariini merupakan hari yang sangat langkah karena disini kita menyaksikan pemberian penghargaan kepada para mahasiswa yang berprestasi dan dosen yang telah susah payah membimbing para mahasiswa untuk meraih prestasi tersebut,” ujar Prof. Syawal selaku Ketua Senat dalam acara “Penyerahan Penghargaan Mahasiswa Berprestasi dan Dosen Pembimbing Universitas Negeri Medan Tahun 2019/2020” yang diadakan di Ruang Sidang A lt.3 Gedung Biro Rektor UNIMED(28/05).
Prof. Dr. Sayawal Gultom, M.Pd. dalam acara ini juga menyampaikan orasi ilmiah. Prof. Syawal mengatakan “Kemampuan bisa mengantarkan kita yang terbaik, tapi hanya karakter yang bisa untuk untuk mempertahankan keterbaikan itu,”.
Lanjut Prof. Syawal mengatakan ”Pertama kita sangat prihatin dengan bangsa ini dan kita semua, bahwa Indeks inovasi global, Indonesia itu berada pada ranking 85 dari 124 Negara. Indeks Pengetahuan Global juga berada Rangking 81. Ini menunjukkan bahwa Indonesia sangat jauh tertinggal dari pada negara-negara lainnya. Karena itulah anak muda sekarang ini yang harus meningkatkannya, karena inovasi itu berada ditangan anak muda. Dan yang kedua, Ranking kita PISA (Programme for International Student Assessment) dan (TIMSS) (Trends in International Mathematics and Science Study) juga sangat rendah. Kenapa saya selalu menyampaikan itu, karena itu adalah cara berfikir generasi muda Indonesia. Apakah generasi ini berfikirnya baik, atau berfikirnya itu high order thinking skill, analytics, synthetics dan creative yang semua berdapa pada PISA dan TIMSS,”.
“Oleh karena itu, 2 keprihatinan ini yang saya sampaikan kepada mahasiswa-mahasiswa terbaik yang hadir pada ruangan ini maupun di zoom meeting. Dalam buku yang berjudul “Mindset the New Psycology of Success” yang menyatakan Psikologi yang terbaru itu adalah inovasi, Karena yang bisa mengantarkan Negeri ini bangkit adalah dengan inovasi dalam semua bidang. Hanya itulah yang bisa membangkitkan kita dan itu yang relevant saya sampaikan pada mahasiswa-mahasiswa terbaik Unimed,” jelas Prof. Syawal.
Prof. Syawal juga menjelaskan bahwa pada buku itu juga tertulis inovasi hanya bisa dibangkitkan lewat mindset, disitu ada ditulis ada fix mindset dan growth mindset. Kalau berprestasi seperti ini dalam fix mindset merupakan suatu kebanggaan dan menganggap sudah sukses. Tapi, dalam growth mindset ini merupakan capaian Awal yang harus ditinggkatkan.
“Kedua pernyataan ini sangat erat sambungannya dan dapat disimpulkan bahwa Inovasi akan lahir dari orang-orang yang punya growth mindset. Dan Inovasi hanya lahir dari pembelajar yang tangguh, pembelajar yang luar biasa. dan hal tersebut ada pada kalian para generasi muda. Para mahasiswa UNIMED adalah pencipta inovasi yang nantinya inovasi tersebut dapat digunakan untuk memajukan Indonesia,” ujar Prof. Syawal yang juga merupakan Pakar Pendidikan Sumut.
Prof. Syawal juga menjelaskan bahwa orang-orang yang gagap literasi di abad ke-21 bukan mereka yang gak bisa baca tulis, tetapi mereka yang tidak mempunyai kemampuan untuk learn, unlearn, dan relearn. “Learn yaitu mempelajari hal baru, Unlearn ketika kita mengulangi hal yang sama, kita menganggap itu sebuah rutinitas yang sudah tahu jawabannya dan Relearn Ketika melakukan pembelajaran kembali, pikiran kita harus terbuka. oleh karena itu, untuk menjadi pembelajar yang tangguh ialah mempelajari hal-hal yang ada relevansi dengan inovasi,” jelas Prof. Syawal. (Humas UNIMED/bg)