Close

" The Character Building University "

Merdeka Belajar, Transformasi Pendidikan Indonesia untuk Ciptakan Generasi Emas 2045

Senat Mahasiswa Fakultas (SEMAF) dan Badan Perwakilan Mahasiswa Fakultas (BPMF) Ilmu Sosial Universitas Negeri Medan, menggelar Webinar dalam rangka memperingati Hari Pendidikan Nasional. Webinar dilaksanakan pada hari Sabtu,  08 Mei 2021, dengan tema: “Serentak Bergerak, Wujudkan Merdeka Belajar” . Dua narasumber yang dihadirkan ialah Dr. Rosramadhana, dosen Pendidikan Antropologi dan Jamaludin, M.Pd, dosen Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Medan.

Acara dibuka oleh Dekan FIS yang diwakilkan Wakil Dekan III FIS UNIMED Dr. Erond L. Damanik menyebut bahwa tujuan pelaksanaan kegiatan ini adalah memasyarakatkan tema khusus Serentak Bergerak, Wujudkan Merdeka Belajar pada 2.300 mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial. “Sesuai tema Hardiknas, kegiatan ini adalah implementasi kongkrit bagi mahasiswa untuk merencanakan, melaksanakan bahkan mengevaluasi pembelajaran secara mandiri, baik di kampus maupun di luar kampus. Menurut pimpinan fakultas, kampus Universitas Negeri Medan menyambut dan mendukung “Merdeka Belajar” bahkan memfasilitasi kurikulum, layanan akademik bahkan kerjasama antar institusi untuk mewujudkan tujuan luhung terobosan pendidikan di Abad 21 ini,” jelas Dr. Erond.

Lanjutnya Dr. Erond juga mengatakan bahwa kegiatan webinar ini adalah kegiatan ketiga yang dilakukan SEMAF dan BPMF FIS UNIMED selama semester pertama tahun 2021. Dua kegiatan sebelumnya adalah Paskah Online bagi mahasiswa Kristiani dan Buka Bersama serta Berbagi Takjil bagi mahasiswa Islam. “Pimpinan fakultas terus mendukung kegiatan-kegiatan kemahasiswaan, baik di level universitas, fakultas maupun jurusan. Dengan semua keterbatasan, tidak ada alasan untuk membatasi kegiatan karena semuanya bisa terbantu oleh mekanisme online,” ujar Wakil Dekan III diakhir sambutannya.

Mychell Tambak selaku ketua panitia melaporkan bahwa pelaksanaan webinar adalah apresiasi SEMAF dan BPMF untuk merespon agenda nasional menyambut Hari Pendidikan Nasional. Sekaligus memasyarakatkan tema Serentak Bergerak, Wujudkan Merdeka Belajar kepada mahasiswa, lebih khusus di Fakultas Ilmu Sosial. Ketua pelaksana melaporkan, 136 peserta turut bergabung selama webinar.  Selanjutnya, masih menurut ketua pelaksana, kegiatan webinar adalah prakarsa Arifin Silaban, Ketua SEMAF dan Karlin Manik, Ketua BPMF. Kegiatan ini turut diapresiasi oleh pimpinan fakultas, baik Dekan maupun Wakil Dekan Bidang Kemahasiswaan.

Dr. Rosramadhana, narasumber pertama menyebut bahwa Merdeka Belajar adalah transformasi pendidikan humanis menyongsong 2045 atau periode generasi emas. Merdeka Belajar adalah bagian dari social movement melalui pendidikan untuk membentuk insan atau mahasiswa mandiri, berdedikasi dan berprestasi. Merdeka Belajar adalah pengorganisasi pembelajaran yang datang dari mahasiswa itu sendiri dan kampus untuk memfasilitasinya. Secara historis, Merdeka Belajar, tidak jauh berbeda dengan Cara Belajar Siswa Aktif (CBSA), K13 maupun KKNI. Semuanya menuntut keaktifan mahasiswa merencanakan dan mengorganisasi pembelajarannya secara mandiri.

Kemudian, Jamaludin, M.Pd, menguraikan “Merdeka Belajar” dengan tema atribut digital dalam cyber pedagogy. Bonus demografi 2045 harus mempersiapkan sumberdaya warganegara yang maju, modern dan berdaya saing. Peta pendidikan Indonesia hingga 2045 merumuskan pembelajaran Blended Learning, dimana salah satu atributnya adalah digital. Pola berfikir Internet of Things (IOT), ketersediaan Bigdata, sumber, tutorial, referensi, aplikasi dan lain-lain adalah atribut digital yang harus dipergunakan mahasiswa dengan baik. Selain itu, pendidikan di 4.0 menawarkan jejak digital, diskusi, meeting online bahkan plagiarism, semuanya ibarat CCTV yang memantau kerumuan di jalan raya. Kemudian, mahasiswa perlu memiliki etika ber-internet dan bermedia sosial dalam pembelajaran dan berkomunikasi. Semua ini, menurut Jamaludin adalah atribut digital yang mesti diterapkan dalam “Merdeka Belajar” menyongsong generasi emas 2045. “Merdeka Belajar” dengan semua atribut digital adalah mempersiapkan ‘link and match” bonus demografi dengan sumberdaya manusia kapabel. Para pendidik, khususnya Universitas Negeri Medan siap memfasilitasi keinginan mahasiswa untuk mengorganisasi pembelajaran, ujarnya.

X
UNIMED Mobile

FREE
VIEW