Close

" The Character Building University "

Pengaruh Pola Asuh dan Budaya Terhadap Perkembangan Psikologi Anak

Webinar Nasional Antropologi Psikologi yang bertemakan “Budaya, Kepribadian dan Kesehatan Mental Anak” digelar oleh Prodi Pendidikan Antropologi Fakultas Ilmu Sosial UNIMED secara daring melalui aplikasi Google Meet, Jumat (18/12/2020). Dalam seminar ini mengundang 3 (tiga) Narasumber diantaranya Suri Handayani Damanik, S.Psi, M.Psi (Dosen PG-PAUD UNIMED), Avent Saur ( Praktisi Kesehatan Mental Anak Pendiri Kasih Insanis Prov. NTT), Drs. Albert W.S. Kusen, MA ( Antropolog Universitas Sam Ratulangi). Turut dihadiri oleh Ketua Prodi Pendidikan Antropologi Dr.Rosramadhana,M.Si., Kepala Lab Pend. Antropologi (Daniel H.P. Simanuntak, M.Si) Dosen dan Mahasiswa Antropologi tahun 2018 dan berbagai alumni antropologi di Indonesia.

Kegiatan Webinar ini dibuka oleh Ketua Prodi Pendidikan Antropologi FIS Unimed Dr.Rosramadhana,M.Si Dalam sambutannya mengatakan sangat mengapresiasi akan terselenggaranya Webinar ini, yang dimana kegiatan ini merupakan rangkaian Kegiatan Webinar yang diselenggarakan oleh mahasiswa Prodi Pendidikan Antropologi selama 3 hari berturut-turut .Tema dalam webinar ini sangat penting karena ini merupakan Output Project dari mata kuliah Antropologi Psikologi. Harapannya kegiatan ini bisa menambah wawasan mahasiswa.

Suri Handayani Damanik, S.Psi, M.Psi selaku narasumber menyampaikan tentang Pola asuh dan budaya terhadap perkembangan anak. Bahwa pola asuh Orang tua sebagai pembentuk pertama kepribadian anak. Kepribadian, sikap dan cara hidup orang tua merupakan unsur Pendidikan yang secara tidak langsung akan masuk ke dalam pribadi anak yang sedang bertumbuh. Kebanyakan orang tua mempelajari praktik pengasuhan dari orangtau mereka sendiri. Ada 6 perilaku salah pada anaik yaitu : Kekerasan Fisik, kekerasan seksual, kekerasan emosional, penelantaran emosional, penelantaran Pendidikan dan penelantaran fisik.

Drs. Albert W.S. Kusen, MA Dalam paparanya menyampaikan .”Dalam upaya untuk membuka perspektif psikologi yang lebih berimbang maka kemudian lahir psikologi lintas budaya. Keberimbangan itu dapat dilihat dari cakupan psikologi lintas budaya yang melakukan kajian-kajian terhadap prinsip-prinsip psikologi universal yang melandasi perilaku manusia melalui studi kesamaan lintas budaya dan perbedaan lintas budaya terkait dengan topik-topik psikologi. Topik-topik psikologi itu misalnya adalah emosi, kognisi, perilaku lingkungan, prasangka dan stereotip, akulturasi, sosialisasi, komunikasi, organisasi, hubungan erat (close relationship), pengasuhan anak, dan cinta. Psikologi lintas budaya memiliki tujuan untuk mengungkap tentang cara-cara tradisi budaya mengatur, mempengaruhi, dan mentransformasikan fenomena kejiwaan dan perilaku manusia. Fenomena kejiwaan dan perilaku manusia meliputi tiga ranah penting dalam kajian-kajian psikologi, yaitu dalam cara berpikir, berperasaan, dan cara berperilaku manusia.”Papar Albert.(Humas Unimed/ms)

X
UNIMED Mobile

FREE
VIEW