Close

" The Character Building University "

ISLALE FBS UNIMED Hadirkan 5 Ahli Bahasa dan Budaya dari 5 Negara

Dunia yang telah memasuki Era Revolusi Industri 4.0 mulai mempengaruhi banyak hal termasuk bahasa, seni dan budaya. Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Medan (FBS UNIMED) dalam rangka menemukan konsep atau ide-ide kreatif baru di dalam ilmu bahasa, seni dan budaya menggelar International Seminar of Language, Arts and Literature Education  (ISLALE) 2 2019. Seminar internasional diadakan bertemat di Ruang Seminar Digilib (14/11/2019) dengan menghadirkan narasumber yang ahil di bidang budaya dan bahasa yakni Prof. Amrin Saragih, Ph.D. (Guru Besar Bahasa Unimed), Balasz Huska, Ph.D. dari Brunei Darussalam, Dr. Nur Rasyidah Mohd Nordin. dari Universitas Utara Malaysia, Potchanan Pantham, M.Sn. dari Thailand dan coline carretier dari Perancis. Seminar Internasional ISLALE pada tahun ini mengambil tema “Enhancing Transdisciplinary Studies on Language, Literature and Art in Facing the Social Context of the Industrial Revolution 4.0”

dalam sambutannya Rektor Unimed yang diwakilkan oleh Wakil Rektor II Dr. Martina Restuati, M.Si mengatakan “dari tema seminar ini kita dapat melihat bahwa di jaman revolusi industri 4.0  merupakan saat yang penting dalam kolaborasi antara seni dan sastra. Kami berharap semua peserta dapat mengikuti kegiatan ini karena akan terjadi pertukaran antara ketiga ilmu tersebut,” ujarnya.

Potchanan Pantham, M.Sn. dalam paparannya mengenai Penggabungan antara seni meditasi dengan tarian yaitu dengan menggabungkan A-Na(d)tayaSati dengan tari tradisional thailand. A-Na(d)tayaSati  sendiri berasal dari bahasa Thailand yang terdiri dari tiga kata yang mempunyai arti yang berbeda-beda, dimana A-Na yang mempunyai arti Anapanasati,  Na(d)taya yang mempunyai arti Tari klasik Thailand,  dan Sati yang mempunyai arti kesadaran. “Komposisi didalam tarian ini mengandung 4 makna, pertama : tentang simbol agama Buddha yang jadi “utama inspirasi” dalam konsep karya ini, kedua : tentang gerakan tari klasik Thailand yang dipakai supaya pernapasan bisa seimbang dengan kontrol tubuh manusia. Ketiga : tentang cara meditasi dengan pernapasan disebut “Anapanasati” yang mencakup sadar tubuh, sadar emosi, sadar mental dan sadar alam. Walaupun ada sesuatu ingin mengganggu dari luar,  semua harus bisa di kontrol dan kembali ke dalam meditasi dengan tenang. Keempat : tentang hubungan Anapanasati di dalam gerakan tari klasik Thailand menjadi “A-Na(d)tayaSati” yang menjadi utama dalam hal pernapasan,” jelas Potchanan.

X
UNIMED Mobile

FREE
VIEW