Close

" The Character Building University "

Pentingnya Pendidikan Sains untuk Hadapi Revolusi Indsutri 4.0.

Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Medan (FMIPA UNIMED) menggelar The 6th Annual International Seminar on Trends in Science and Science Education (AISTSSE) 2019. Seminar Internasional yang bertujuan untuk saling bertukar pikiran antar peneliti mengenai perkembangan pendidikan sains ini digelar di Le Polonia Hotel (17/10/2019). Seminar ini menghadirkan pakar-pakar di bidang sains sebagai narasumber yakni Prof. Dr. Syawal Gultom, M.Pd Universitas Negeri Medan), Prof. Mauro Mocerino (Curtin University of Technology, Perth, Australia), Prof. Dr. G. Sudarsanam (Sri Venkateswara University, India), dan Assoc. Prof. Dr. Tossawat Seetawan (Sakon Nakhon Rajabhat University – Thailand)

Dalam acara pembukaan Rektor Unimed Dr. Syamsul Gultom, SKM., M.Kes. mengatakan bahwa pada tahun 2017 dalam sebuah penelitian dampak Revolusi Industri 4.0 dapat menghilangkan 800 juta tenaga pekerjaan. Hal ini sekarang yang menjadi tantangan karena itu diperlukan sebuah literasi baru untuk menghadapi tantangan tersebut. Ada 3 literasi baru yang diperlukan yakni literasi data, literasi manusia dan literasi teknologi. Ketiga literasi inilah yang dituntut jika ingin bertahan di era Revolusi Industri 4.0.

Lanjutnya Dr. Syamsul berharap dengan diadakannya seminar ini dapat melahirkan ide dan gagasn baru untuk memajukan dunia kependidikan kedepannya.

Prof. Syawal dalam paparannya mengatakan sains merupakan sesuatu yang penting dalam kehidupan termasuk dalam pertumbuhan ekonomi kenapa berpengaruh, dapat diambil contoh bagaimana industri sawit dapat menghasilkan produk jika tidak menggunakan sains itu kenapa sains sangat diperlukan dalam pertumbuhan ekonomi.”Pendidikan sains di Indonesia masih tertinggal dengan pendidikan sains di negara lain karena itu kita harus mengevaluasi kembali kurikulum/mata pelajaran. Ada yang harus kita fokusi ketika ingin memajukan pendidikan sains yaitu materi yang relevan, kita harus menentukan produk unggulan inovasi dari lokal, Manajemen nasional pembelajaran dan focus unggulan pembangunan Indonesia 2045,” ujar Prof. Syawal

Prof. Syawal juga mengatakan jika pendidikan sains telah dievaluasi ulang maka visi dan misi presiden untuk menciptakan SDM yang unggul dan maju dapat terwujud. “Kita juga harus merubah cara berpikir kita dan juga memilih produk unggulan sains lokal yang bisa mendorong ekonomi dengan adanya produk unggulan sains maka akan muncul baku mutu standar dalam sains,” tutup Prof. Syawal.

Seminar Internasional ini juga turut dihadiri jajaran wakil rector, dekan, wakil dekan FMIPA, ketua lembaga, fungsionaris FMIPA, serta dosen dan ratusan peserta seminar. (Humas Unimed/zr)

X
UNIMED Mobile

FREE
VIEW