Program Pascasarjana Unimed menggelar Workshop Pengembangan Sistem Pembelajaran Berbasis Blended Learning di Gedung Aula PPs Unimed pada 04/09/2019.
Kegiatan workshop ini di buka oleh Rektor Unimed Dr. Syamsul Gultom. M.Kes, dengan mengundang tiga narasumber yakni, Prof. Dr. Syawal Gultom, M.Pd., Drs. Sriadhi, M.Pd., M. Kom. Ph.D., Dr. Hermawan Syahputra, M.Si.
Rektor Unimed, Dr. Syamsul Gultom, M.Kes, dalam sambutannya mengharapkan agar proses perkuliahan di PPs harus semuanya sudah berbasis blended learning, pembelajaran di PPs harus jadi contoh bagi perkuliahan di fakultas, karena yang mengajar di pasca kan sudah selesai semua pendidikan formalnya. Dosen di PPs ini kan semuanya para ahli-ahli sesuai bidang ilmunya. Kegiatan ini sungguh harus kita jadikan perubahan mendasar, terutama cara pandang, motivasi dan kemauan untuk berubah mengikuti perkembangan teknologi saat ini. Mau tidak mau kita harus berubah, apalagi pembelajaran di PPs kan bentuknya harus andragogic. Bentuk ini cocok bagi terimplementasikannya blended learning dalam perkuliahan di PPs. Lanjut Dr. Syamsul, Unimed harus segera merekonstruksi pembelajaran dengan pendekatan dan desain blended learning. Walapun blended learning bukan lah suatu hal baru yang harus kita terapkan dalam pembelajaran, tetapi kita harus terus mengembangkan sistem blended learning disemua pembelajaran di Unimed. Pembelajaran yang mengkombinasikan berbagai sumber, media, bahan, metode belajar dapat secara signifikan meningkatkan pengalaman belajar mahasiswa.
Menurutnya, pembelajaran memerlukan rekonstruksi pembelajaran dengan memberikan otonomi ke mahasiswa, sehingga mewujudkan perilaku inkuiri pada mahasiswa. Desain blended learning di Unimed diharapkan dapat menghilangkan hambatan dalam menciptakan, dan mempertahankan komunitas inkuiri mahasiswa.
Di era disrupsi revolusi industri 4.0 semua serba digital dan otomatisasi, menjawab tantangan tersebut Unimed mendorong seluruh dosen dengan tahapan-tahapan yang telah didesain untuk menerapkan sistem blended learning dalam pembelajaran, yang mengharuskan dosen untuk terus berinovasi dan berkreasi dalam pembelajaran untuk terus menerus membangun lingkungan belajar yang nyaman dan menggunakan sistem informasi yang canggih dan otomatisasi. Sehingga mampu memperoleh capaian pembelajaran yang lebih tinggi dari Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia (KKNI),” kata Rektor Unimed.
Lebih lanjut Rektor mengatakan perkembangan teknologi dan digital yang sangat cepat, memberikan pengaruh kepada perkembangan teknologi pembelajaran. Salah satunya perkembangan layanan pembelajaran. Pembelajar sebagai pengelola belajar memerlukan dukungan sumber belajar, sehingga era ini disebut Era Blended Learning Di Perguruan Tinggi. ucapnya.
Direktur Program Pascasarjana Prof. Dr. Bornok Sinaga, M.Pd, mengatakan pembelajaran berbasis blended learning sangat dibutuhkan di era revolusi industri 4.0, dimana pembelajaran bisa dilakukan dimana saja dan kapan saja, tidak lagi monoton dikelas. Sedikit Ia menjelaskan bahwa pendidikan merupakan tonggak kehidupan bangsa. Suatu bangsa akan mengalami kemajuan yang pesat apabila didukung dengan sumberdaya manusia yang tinggi dan berkualitas. Dalam upaya meningkatkan sumber daya manusia tersebut, dapat diwujudkan melalui pendidikan. Dimana pendidikan sebagai usaha terencana yang bertujuan untuk mengoptimalkan keterampilan manusia sesuai dengan kemampuan yang dimilikinya. “ Untuk itu harapan kita, semoga ditahun ini kita semua khususnya Program Pascasarjana bisa 100% menggunakan sistem pembelajaran blended learning. Kita dosen-dosen di PPs sejak semester ini harus siap menerapkan pembelajaran terbaik ini, sesuai harapan Pak Rektor tadi. Semoga melalui workshop ini dosen-dosen telah siap 100 % menerapkan blended learning dalam pembelajarannya.
Kegiatan ini dihadiri para Wakil Rektor, Wakil Direktur, para Dekan di lingkungan Unimed, serta Kajur, Kaprodi, dan dosen-dosen di Pascasarjana Unimed.(Humas Unimed/js)