Tim dosen Unimed melaksanakan Pengabdian Kepada Masyarakat di Kecamatan Pantai pada Jumat, tanggal 17 Juni 2021, dengan Judul kegiatan “Pendampingan Remaja Calon Pengantin (CATIN) dalam Rangka Persiapan Ekonomi Keluarga Melalui Pembuatan Snack Pangan Lokal Nusantara Guna Percepatan Penurunan Stunting di Kecamatan Pantai Labu Kabupaten Deli Serdang Tahun 2022”.
Ketua Pelaksana kegiatan adalah Dra. Nurmala Berutu, M. Pd bersama 3 orang dosen sebagai anggota pelaksana yaitu Dr. Diky Setya Diningrat, Hodriani, S.Sos., M. AP, M. Pd., dan Dra. Anna Rahmi, M.Pd dibantu oleh mahasiswa dari Jurusan Tata Boga dan Pendidikan Geografi. PKM ini dilaksanakan di Aula Kantor Desa Pematang Biara, diikuti oleh 25 peserta remaja perempuan yang berasal dari 5 desa yang ada di Wilayah kecamatan Pantai Labu, yaitu : Desa Denai Kuala, Desa Sei Tuan, Desa Paluh Sibaji, Desa Rugemuk, dan Desa Pematang Biara.
Kegiatan ini juga turut dihadiri oleh Camat Pantai Labu yang diwakili oleh H. Abdul Mufid, S.Sos yang menjabat sebagai Kepala Seksi Pemerintahan, Jusraini Tanjung mewakili Dinas PT3A dan P2KB Deli serdang, Susi sebagai koordinator Keluarga Berencana Pantai Labu, Budi Yanti sebagai PKB Pantai Labu, UM Susilawati S.Sos sebagai PKB dan Koordinator KB Pantai Labu, Jumiati AM.Keb sebagai PKB Pantai Labu, dan Debyana, S.S sebagai perwakilan Koalisi Muda Kependudukan Perwakilan BKKBN Provinsi Sumut.
Kegiatan ini diawali dari arahan dan kata sambutan H. Abdul Mufid dari Kasi Pem Kecamatan Pantai Labu dan dilanjutkan dengan sosialisasi kegiatan yang disampaikan oleh Dosen FIS Hodriani, S.Sos, M. AP, M.Pd. “Kegiatan ini dilaksanakan bertujuan untuk mempercepat penurunan angka stunting dengan melibatkan remaja sebagai calon pengantin, karena sebagai remaja akan menjadi orang tua di masa depan yang akan membina dan mendidik generasi masa depan bangsa yaitu anak kalian sendiri. Oleh karena itu, diharapkan para peserta yang hadir hari ini dengan sepenuh hati berkomitmen akan hadir dan tetap melaksanakan kegiatan ini secara berkelanjutan bersama dengan tim desa dan PKK walaupun sudah tidak kami dampingi lagi. Kami berharap peserta bisa mandiri setelah mengikuti pelatihan dan praktek mandiri” ujar Hodriani.
Kemudian kegiatan dilanjutkan dengan praktek demo memasak dalam mengelola Snack yang menggunakan bahan lokal yang dipandu oleh Anna Rahmi yang merupakan dosen FT Tata Boga. Anna memberikan arahan tentang praktek pembuatan Snack yaitu membuat keripik yang bahan utamanya berasal dari bahan lokal daerah Kecamatan Pantai Labu seperti Ikan, Labu, dan daun Kelor. Anna Rahmi menjelaskan mulai dari bahan-bahan yang digunakan, proses dan cara pengelolaan pembuatan keripik sampai penyajian.
Selanjutnya demo memasak dilakukan oleh remaja catin secara berkelompok. Kegiatan memasak dibagi menjadi 5 kelompok remaja yang berasal dari masing masing Desa. Mereka sangat antusias dalam mengikuti semua kegiatan praktek, ini terlihat dari produk masakan yang mereka hasilkan. Anna Rahmi didaulat untuk memberi penilaian terhadap produk makanan yang mereka hasilkan, dan menurutnya semua kelompok berhasil mengikuti seluruh tahapan, dengan rasanya yang enak dan tata penyajiannya yang baik. Kelanjutan kegiatan ini direncanakan akan dilakukan (4) empat minggu ke depan, dimana pengolahan makanan akan dilakukan secara mandiri berkelompok sesuai dengan tahapan dan tatacara yang telah disampaikan sebelumnya.
Acara PKM ini ditutup dengan penyerahan peralatan oleh Ketua Pelaksana Dra. Nurmala Berutu, M.Pd kepada Camat Pantai Labu yang diwakili oleh Mariadi sebagai staf kecamatan Pantai Labu. Adapun peralatan yang diserahkan berupa : 1 (satu) unit kompor gas, 1 (satu) unit tabung gas, 2 (dua) unit Ampia, 2 (dua) unit Choper, dan 2 (dua) set alat masak untuk membantu keberlanjutan kegiatan Remaja Calon Pengantin (CATIN) dalam Persiapan Ekonomi Keluarga melalui pembuatan Snack Pangan Lokal Nusantara. Pada saat penyerahan alat dipesankan agar peralatan tersebut digunakan sebaik mungkin oleh seluruh kader desa terutama para remaja calon pengantin (catin) untuk menghasilkan produk makanan lokal baik untuk konsumsi keluarga maupun untuk dijual (dipasarkan) guna membangun kemandirian dimana sebagai calon pengantin mereka nantinya akan membentuk keluarga baru yang bebas stunting.