Bertempat di Aula Dekanat Lantai 3, Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Medan menyelenggarakan kegiatan bertema; “12 PKM FIS Menuju PKP2 dan PIMNAS 2022”. Menurut Wakil Dekan Bidang Kemahasiswaan, kegiatan ini digelar untuk memberikan apresiasi, pembobotan, dan penguatan ke-12 kelompok PKM dari Fakultas Ilmu Sosial yang lolos di danai pada tahun 2022.
Sebagaimana diketahui, pada tahun 2022, sebanyak 12 proposal Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) dari Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Medan dinyatakan lolos didanai Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi. Ke-12 PKM FIS sejajar dengan 44 % dari 27 total keseluruhan PKM dari Universitas Negeri Medan yang lolos di danai pada 2022. 12 judul PKM di FIS tahun 2022, melibatkan 54 mahasiswa, terdiri atas 44 mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial dan sisanya, 10 mahasiswa lintas fakultas, FT, FBS dan FMIPA. Ke-12 proposal PKM dibimbing 7 Dosen Pendamping; Dr. Rita Juliani, Dr. Rosramadhana, Dr. Murni Eva Marlina, Ayu Febryani, M.Si, Apriani Harahap, MA, Dedi Andriansyah, M.Si, dan Muhammad Rivai, MA.
Dekan Fakultas Ilmu Sosial, Dra Nurmala Berutu, M.Pd, dalam sambutan menyampaikan apresiasi yang tinggi atas pencapaian mahasiswa FIS tahun 2022. Menurutnya, keberhasilan ini merupakan sinergi apik antara mahasiswa dan dosen pendamping yang didukung oleh fakultas dan universitas. Menurut Dekan, lolos pendanaan PKM berarti mengalahkan ribuan proposal dari perguruan tinggi negeri dan swasta lain se-Indonesia. Sekaligus, lolos pendanaan PKM ini berdampak pada pekerjaan serius lainnya berupa implementasi penelitian, menciptakan kreativitas atas ide dan gagasan sesuai proposal, menulis laporan kemajuan, laporan akhir, luaran berupa artikel jurnal, maupun poster. Langkah kedua bertujuan untuk menyongsong Penilaian Kemajuan Pelaksanaan PKM (PKP2) pada September 2022 yang akan datang. Hasil PKP2 berhak lolos untuk Pekan Ilmiah Mahasiswa Nasional (PIMNAS) yang memperebutkan medali. Pada akhir sambutannya, Dekan menekankan kerjasama serius antara Dosen Pendamping dan mahasiswa.
Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan, Prof. Dr. Sahat Siagian, dalam paparannya bertajuk “PIMNAS: Mengapa Perlu?, menekankan bahwa PIMNAS adalah wahana paling bergengsi dari seluruh kegiatan kemahasiswaan. PIMNAS mempertemukan mahasiswa kreatif seluruh Indonesia sesuai gagasan yang dituangkan dalam proposal. Untuk dapat sampai ke tahap PIMNAS, mahasiswa harus bekerja serius mengerjakan proposal, menulis dan menciptakan gagasan kreatif dalam artikel dan poster. Semua ini dinilai pada PKP2 dan mahasiswa yang dinyatakan lolos pada PKP2 melaju ke PIMNAS. Menang PIMNAS artinya dapat medali. Bukan hanya membanggakan mahasiswa, melainkan fakultas, universitas, dan keluarga. Menang PIMNAS berarti membuka peluang beasiswa sebagaimana dicapai Argitha Arycindi dari Pendidikan Antropologi. Menang PIMNAS dengan kata lain, berkontribusi bagi diri sendiri, kampus, dan keluarga dengan semua peluang berharga untuk masa depan.
Pada kegiatan yang sama, Dr. Rahmatsyah, Pengulas Nasional PKM sekaligus Wakil Dekan Bidang Kemahasiswaan FMIPA memaparkan tema: “Luaran PKM: Bagaimana Seharusnya?. Menurut Rahmatsyah, intipokok PKM adalah gagasan kreatif yang dituangkan dalam format “novelty” atau kebaharuan, baik kebaharuan substantif maupun metodologi. Guna menemukan novelty ini, mahasiswa harus banyak membaca sumber, menguasainya dan merangkai dengan data-data temuan lapangan. Kesalahan terbesar mahasiswa dalam menyusun PKM, menurut Rahmatsyah adalah ketidakmampuan menerangkan prosedural penelitian mulai dari latar belakang, pengolahan data, hingga luaran dan kontribusinya yang tergambar pada catatan penelitian (research logbook). Oleh karena itu, luaran PKM, baik dokumen laporan kemajuan dan akhir, maupun artikel jurnal serta poster harus menggambarkan satu kesatuan yang kreatif.
Narasumber lainnya, Drs. Gamal Kartono, M.Si tampil dengan tema “Poster PKM yang estetik dan komunikatif” menuturkan pentingnya pengombinasian teks (narasi), warna (colour), gambar (image atau picture), ataupun sketsa (skecth) untuk menyampaikan pesan, mempengaruhi khayalak dan mempersuasi. Poster PIMNAS berukuran 60 x 80 berisi ketiganya, teks, gambar ataupun sketsa dengan kekuatan warna, jenis dan ukuran huruf yang estetik namun komunikatif. Poster yang baik adalah poster yang menampilkan aspek estetika dan komunikatif dimana substansi tersampaikan secara komunikatif. Menurut Gamal, elemen poster terdiri atas visual, tipografi, warna, sequence, spasi, informasi, dan konvensi visual. Kemudian, prinsip-prinsip penyusunan poster adalah keseimbangan, alur baca, emphasis, ritme, dan unity.
Dalam sesi diskusi, peserta mengeluhkan padatnya jadwal PKM menuju PKP2 dan PIMNAS sementera mahasiswa diperhadapkan dengan KKN di Universitas Negeri Medan. Oleh karena itu, mahasiswa memohon keringanan, misalnya mengonversi KKN dengan PKM sehingga mahasiswa dapat lebih fokus memikirkan dan mengerjakan PKM menuju PKP2 dan PIMNAS.
Kegiatan, “12 PKM FIS Menuju PKP2 dan PIMNAS 2022” dihadiri wakil dekan, ketua jurusan, dosen pendamping dan 52 mahasiswa dari 12 kelompok PKM yang lolos di danai pada 2022. Sesi pemaparan dan diskusi di pandu Dr. Rosramadhana, pengulas internal sekaligus Ketua Prodi Pendidikan Antropologi Universitas Negeri Medan dan diakhiri dengan foto bersama dan makan siang.