Mahasiswa Jurusan Pendidikan Geografi FIS Universitas Negeri Medan menggelar Seminar Nasional sebagai bagian dari Tugas Mata Kuliah Perencanaan dan Pengembangan Wilayah oleh mahasiswa semester 6 (enam). Seminar Nasional yang diselenggarakan secara daring pada Sabtu, (04/06).
Seminar ini mengundang 2 orang narasumber yang ahli dan berpengalaman yaitu Dr. Rini Rachmawat S. Si, MT (Dosen Fakultas Geografi Universitas Gadjah Mada) dan Aulia Akbar, S.T., MDP, Ph. D. (BAPPEDA Kabupaten Deli Serdang)
Tujuannya dari seminar ini untuk mendapatkan edukasi mengenai Peluang dan Tantangan Pembangunan Wilayah di Perkotaan dan di Perdesaan pada Era Revolusi Industri 4.0. membentuk kompetensi mahasiswa dan masyarakat dalam mempersiapkan diri untuk meningkatkan pembangunan Wilayah di indonesia di Era Revolusi Industri 4.0 menuju Era Revolusi Industri 5.0, serta membangun dan menjalin komunikasi dan jejaring dengan berbagai instansi yang ada di luar kampus.
Tema yang diangkat dalam seminar ini yakni “Peluang dan Tantangan Pembangunan Wilayah Di Era Revolusi Industri 4.0” dengan sub materi yang dibawakan yaitu Menangkap Peluang Industry 4.0 dalam Pembangunan Wilayah: Peran Smart City, Village & Region serta Desa Melek Geospasial: Asa Mencapai Pembangunan Desa Berkelanjutan
Acara seminar ini dibuka oleh Dekan Fakultas Ilmu Sosial Unimed, Dra. Nurmala Berutu, M.Pd dan Dosen Pendidikan Geografi Unimed selaku dosen pengampu mata kuliah, Dr. Darwin Parlaungan Lubis, S.Si, M.Si. dan Muhammad Farouq Ghazali Matondang, M.Sc serta dihadiri oleh seluruh Dosen Pendidikan Geografi Unimed. Serta diikuti 300an lebih peserta seminar baik Mahasiswa, Guru dan Masyarakat Umum
Dalam sambutan Dekan FIS Unimed, beliau mengapresiasi kegiatan ini dan berterima kasih kepada panitia yang telah menyelenggarakan webinar nasional ini dengan sangat baik, serta kepada narasumber yang menyempatkan waktunya untuk mengisi materi pada webinar ini. Beliau mengatakan tema webinar nasional ini sangat menarik karena membahas Pembangunan Wilayah Di Era Revolusi Industri 4.0. Berbicara tentang pembangunan wilayah tidak terlepas dari beberapa hal, seperti ketersediaan bahan baku, iklim investasi yang mendukung, kepastian regulasi dan sumber daya manusia. Selain itu, persebaran potensi dan karakteristik wilayah merupakan hal yang penting dalam menata pembangunan wilayah, sehingga analisis spasial menjadi penting untuk dikajinya, kemajuan teknologi juga tidak dapat dihindari, dimana kita harus mampu beradaptasi dalam percepatan perkembangan teknologi tersebut, Seperti istilah metaverse sebagai implementasi tata ruang yang kini tidak hanya secara fisik namun juga secara virtual. Sehingga, hal tersebut menjadi peluang sekaligus tantangan bagi kita dalam mengkaji pembangunan wilayah.
Dr. Rini Rachmawat S. Si, MT dalam materinya menyampaikan bahwa Kota Pintar (Smart City) itu adalah Kota yang berperforma baik dalam cara memandang ke depan terkait dengan ekonomi, manusia, pemerintahan, mobilitas, lingkungan, dan kehidupan, dibangun di atas kombinasi cerdas (antara pemerintah, swasta dan kesadaran masyarakat) dalam membangun kotanya, serta Tersedia “ruang” untuk eksistensi di antara masyarakat, dengan memanfaatkan teknologi yang ada, berkembang menuju ke kelestarian (sustainability) ekonomi, sosial dan lingkungan. Beliau juga menyampaikan strategi membangun ekosistem smart city di Indonesia, kesiapan menjadi smart city serta Implementasi Smart City, Village and Region dan Peluang menuju Industry 4.0: Smart Economy, Smart Branding, Smart People, Smart Community (Society 5.0).
Aulia Akbar, S.T., MDP, Ph. D. juga menyampaikan dalam materinya bahwa Desa Pintar (Smart Village) dapat melakukan inovasi sosial yang inovatif berbasis platform digital atau teknologi informasi guna meningkatkan kualitas kehidupan masyarakat yang ada di desa dalam Tujuan pembangunan berkelanjutan (SDGs), lalu mengenai Kebijakan satu peta dimana Peta desa tersebut mampu untuk mendukung perencanaan pembangunan desa melalui musrenbang desa berbasis partisipatif masyarakat.
Oleh sebab itu, kegiatan ini diharapkan dapat memberikan edukasi terkait pembangunan wilayah khususnya kepada mahasiswa jurusan Pendidikan Geografi, sehingga nantinya ilmu yang disampaikan oleh narasumber akan membawa manfaat dalam menghadapi tantangan tersebut untuk masa depan kita bersama. (Humas Unimed/eo)