Kampus Merdeka merupakan salah satu bagian dari kebijakan Merdeka Belajar dari Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi. Perguruan tinggi dituntut untuk dapat merancang dan melaksanakan proses pembelajaran yang inovatif agar mahasiswa dapat meraih capaian pembelajaran mencakup aspek sikap, pengetahuan, dan keterampilan secara optimal dan selalu relevan, untuk itu Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) Unimed mengadakan kegiatan pendampingan penyiapan HKI tahun 2021 pada 27-28 Oktober 2021. untuk mengantisipasi program Kampus Merdeka dan Merdeka belajar dan tantangan inovasi dari Badan Riset dan Inovasi Nasional dengan program penguatan Paten dan Inovasi.
Kegiatan ini menghadirkan narasumber Dr. Yadi Ruyadi (Direktur Direktorat Inovasi dan Pusat Unggulan UPI); Prastiyo Raharjo, MT (Tribe Leader Innovation Mgt – PT. Telkom, Co Founder Program Digital Amoeba), Uswatun Hasanah, ST (Quality System Department Head Kalla Group); Nazaruddin Tahir Lopa ST (Sie Pemeriksaan Paten DJKI) dan dari Unimed menghadirkan Prof. Dr. Syawal Gultom, M.Pd (Ketua Senat Unimed) dan Dr. Diky Setya Diningrat (Koordinator Pusat Inovasi, Publikasi dan Sentra KI Unimed).
Rektor Unimed Dr. Syamsul Gultom, M.Kes pada saat membuka kegiatan mengatakan Saya sungguh sangat mengapresiasi kegiatan Pendampingan Penyiapan HKI Tahun 2021 yang diselenggarakan oleh LPPM Unimed. Dengan harapan kegiatan kita ini dapat menjadi stimulus bagi dosen-dosen kita agar semua karya inovatifnya dapat di usulkan untuk memperoleh HKI dan PATEN. Saya juga mengusulkan agar di LPPM harus ada media khusus dalam mempublikasikan karya-karya dosen Unimed, baik dalam bentuk HKI, PATEN, Buku Ber-ISBN, Jurnal Ilmiah, Prosiding atau bentuk publikasi lainnya. Sehingga karya-karya tersebut dapat terdokumentasi dengan tertib dan baik. Pada saat kita butuhkan untuk keperluan akreditasi Prodi, dan Institusi, serta keperluan dosen untuk naik pangkat dapat dengan mudah ditemukan.
Lanjut Rektor, melalui Pusat Inovasi, Publikasi, dan Sentra KI LPPM Unimed, target dan capaian HKI dan PATEN dosen-dosen Unimed tahun ini dapat semakin meningkat dan para dosen semakin terdorong untuk terus menghasilkan produk-produk inovatif dan kreatif yang dapat di HKI dan PATEN kan. Saya sangat yakin, banyak karya-karya dosen Unimed yang belum di HKI dan PATEN kan hingga saat ini, padahal hasilnya sangat potensial untuk didaftarkan. Melalui kegiatan kita ini, dan pendampingan dari LPPM nantinya, tahun ini harus semakin meningkat produk-produk dosen Unimed yang sudah di HKI dan PATEN kan.
Prof. Dr. Syawal Gultom, M.Pd menjelaskan tentang strategi dan inovasi , inovasi yang di gagas di level nasional itulah yang menjadi pegangan bagi Unimed. Disitu kita menggunakan dua kata kunci yaitu Demand Oriented aktifitas inovasi diarahkan pada kebutuhan nasional dan kebutuhan pasar dan Open Innovation dilaksanakan sesuai dengan kondisi aktual yang dihadapi, dengan mengadopsi berbagai kebijakan seperti di korea from imitation to innovation, bermula di akhir dan berakhir di awal. Era B.J Habibie dengan pendekatan supply push riset dasar-riset terapan-pengembangan-perekayasaan-penerapan. USA dan negara maju lainnya riset terapan-pengembangan-perekayasaan-penerapan. Tentu itulah yang menjadi inovasi kita maka dibuatlah kerangka “Triple Helix” yaitu pemerintah,akademisi,dan industri. Saya kira harus ada semangat baru di Indonesia bahwa industri ini merasa memerlukan akademisi dan pemerintah berperan memfasilitasinya. Kemudian Strategi inovasi unimed yang pertama adalah mapping SDM dosen berdasarkan kebutuhan stakeholders dengan keahlian kedua mapping struktur anggaran sesuai dengan kebutuhan stakeholders ketiga mempertajam analisis visi misi sebagai basis inovasi dan keempat memperkuat monev dan system penjaminan mutu dalam rangka CQI.
Dr. Yadi Ruyadi, M.Si mengatakan paten itu merupakan satu kunci dan hak paten sangat penting pada saat ini, dimana kekayaan intelektual menjadi salah satu bagian pendorong ekonomi yang utama diseluruh dunia. Inovasi adalah hasil dari pemikiran,penelitian,pengembangan,pengkajian dan penerapan yang mengandung unsur kebaruan serta telah diterapkan dan memberikan kemanfaatan ekonomi dan sosial. Inovasi juga tidak harus sesuatu yang rumit, inovasi membuat suatu pekerjaan menjadi lebih mudah, lebih praktis, lebih efektif dan efisien untuk menghasilkan karya-karya inovatifnya menjadi HKI dan PATEN. Adapun indikator inovasi dari perguruan tinggi adalah paten, lisensi, pendapatan, dampak sosial, dan produk inovasi.(Humas Unimed/dv)