Universitas Negeri Medan menggelar Workshop Pengembangan Perangkat Pembelajaran Berbasis Case Method dan Team Based Project untuk guru dan mahasiswa di Hotel Radisson Medan pada 23 – 26 September 2021. Acara tersebut digelar dengan menerapkan protokol kesehatan. Selain itu juga, Unimed melakukan TOT kepada guru-guru di Kota Medan dan Mahasiswa Unimed tentang bagaimana Pengembangan Perangkat Pembelajaran Berbasis Case Method dan Team Base Project bagi Guru dan Mahasiswa serta bagaimana mengimplementasikan di kelas. Setelahnya Unimed juga akan melakukan pendampingan bagi guru dan mahasiswa yang telah dilatih dalam menerapkan Pembelajaran Berbasis Case Method dan Team Base Project di kelas.
Acara tersebut dibuka oleh Rektor Unimed Dr. Syamsul Gultom, SKM., M.Kes. dan dihadiri Ketua Senat Unimed Prof. Dr. Syawal Gultom, M.Pd., Wakil Rektor I Dr. Restu, MS., Wakil Rektor II Prof. Dr. Martina Restuati, M.Si., Wakil III Prof. Dr. Sahat Siagian, M.Pd., Wakil Rektor IV Prof. Manihar Situmorang, M.Sc., Ph.D., dan Puluhan Peserta yang mengikuti kegiatan, baik guru maupun mahasiswa.
Pada pembukaan acara, Rektor menyampaikan “Salah satu ukuran tingkat kualitas pendidikan yang digunakan di dunia dan di Indonesia adalah pemeringkatan skor nilai PISA (Programme for International Student Assessment) yang diperoleh peserta didik pada jenjang pendidikan dasar. Misalnya skor nilai PISA tahun 2018, kemampuan peserta didik Indonesia ternyata berada pada peringkat yang masih rendah. Kemampuan membaca anak Indonesia rata-rata 371, sementara rerata keseluruhan di tingkat dunia adalah 487. Penurunan skor PISA yang diperoleh peserta didik di Indonesia merupakan tantangan tersendiri bagi Kementerian Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi. Pengelolaan sistem pendidikan di Indonesia harus diperbaiki secara mendasar yaitu dengan memperbaiki proses pembelajaran yang berlangsung di ruang kelas. Para stakeholder pendidikan dari pusat hingga daerah sebaiknya berusaha memperbaiki keadaan melalui program yang lebih masif, terukur, dan berkelanjutan. Selain itu, Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan (LPTK) yang menghasilkan guru juga perlu direvitalisasi, agar penyelenggaraan pendidikan di setiap kampus LPTK dapat menghasilkan calon guru yang profesional.”
Kita berharap kegiatan ini dapat mendukung terciptanya ekosistem pendidikan yang unggul dan inovatif dalam meningkatkan kompetensi dan mutu lulusan sesuai dengan perkembangan ilmu, teknologi dan tuntutan perubahan dunia kerja. Kemudian terciptanya suasana pendidikan kondusif dan produktif yang didukung dengan sarana dan prasarana belajar yang optimal, dan meningkatkan kualitas peserta didik dan lulusan dengan bekal kemampuan kognitif, afektif, psikomotorik, soft-skill, dan etika yang baik.
Kita harus optimis bahwa bapak/ibu guru dapat melakukan berbagai langkah-langkah pembelajaran yang inovatif dan kreatif, yang mendukung pembelajaran daring bersama peserta didik agar tidak monoton dan tidak membosankan. Oleh karena itu kita sebagai seorang pendidik harus mampu mengimplementasikan dan memadukan technological, pedagogical, and content knowledge (TPACK). Salah satu program yang dirancang hari ini adalah melalui penguatan pembelajaran berbasis dan tim Project Based yang dilakukan untuk guru-guru dan mahasiswa di Medan atau dikenal istilah lain pembelajaran yang kolaboratif dan partisipatif. Diharapkan program ini dapat meningkatkan kualitas pendidikan secara komprehensif. Kita harapkan juga agar seluruh peserta dapat mengikuti kegiatan ini dengan sebaik-baiknya. Semoga kegiatan ini juga bisa bermanfaat khususnya dalam meningkatkan kualitas pendidikan di kota Medan maupun di Sumatera Utara.”
Dalam sambutannya, Ketua Senat Unimed Prof. Dr. Syawal Gultom, M.Pd. mengatakan “pembelajaran di Indonesia harus berubah dan mulai berinovasi, bagaimana guru menghidupkan mata pelajaran melalui kehidupan sehari-hari. Siswa belajar berbasis masalah kasus dengan melakukan project-project yang menghasilkan kolaborasi dan partisipatif siswa dalam menyelesaikan masalah. Perkembangan iptek dan informasi saat ini, mengharuskan guru mengajar dengan higher order thinking dan menyesuaikan Pendidikan dengan jamannya. Saatnya kita berubah dan menjadi pembaharu untuk kemajuan Pendidikan di Indonesia, hal tersebut harus dimulai dari kelas atau sekolah.” (Humas Unimed/eo)