Close

" The Character Building University "

Mahasiswa UNIMED Teliti Potensi DNA Barcode untuk Identifikasi Tanaman Lokal Langka Sumut

Indonesia merupakan negara Megabiodiversitas dengan tingkat keanekaragaman hayati tertinggi di Dunia. Tingginya tingkat kerusahan hutan dan alih fungsi hutan serta pengetahuan masyarakat awam terkait dengan tanaman potensial menjadikan banyak spesies-spesies langka dan endemik hilang sebelum sempat diteliti. Sumatera Utara merupakan salah satu provinsi di Indonesia dengan wilayah hutan yang luas, meskipun termasuk juga dalam provinsi dengan tingkat deforestasi yang tinggi bersama Kalimantan Timur dan Maluku Utara.

Kenanga (Cananga odorata) dan Zingiber loerzingii merupakan tanaman lokal yang wilayah persebaran utamanya terdapat di Sumatera Utara. Kenanga sangat berkaitan erat dengan kegiatan adat budaya suku Melayu di Sumatera Utara. Bahkan logo Universitas Negeri Medan menggunakan bunga kenanga yang menunjukkan bahwa Universitas Negeri Medan berasal dari Sumatera Utara. Zingiber loerzingii masuk dalam kategori tanaman Rawan, sementara penelitian terkait tanaman ini masih sangat jarang dilakukan. Dalam buku terbitan LIPI yang berjudul “Tumbuhan Langka Indonesia, 50 Jenis Tumbuhan Terancam Punah”, Zingiber loerzingii Valeton termasuk ke dalam tanaman terancam punah dengan sebaran habitat di wilayah sepanjang Bukit Barisan antara Ketambe dan Sibolangit.

Mahasiswa dari Jurusan Biologi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Negeri Medan, yang terdiri dari dua Tim, melalui pendanaan Program Kreativitas Mahasiswa (PKM), Riset Eksakta (RE), melakukan penelitian terkait dengan potensi DNA barcoding dalam identifikasi kedua tanaman lokal tersebut yaitu Kenanga (Cananga odorata) dan Zingiber loerzingii. Tim Zingiber loerzingii terdiri dari Lamtiurma (Ketua), Vebiola Yuriteresya Pandiangan, Natalia Sihombing, dan Nurmaya Teresia Simanullang, sedangkan tim Kenanga terdiri dari Lisa Amalia (Ketua), Muammar, Fadlan Musdary, Ratu Nurul Aulia, dan Asmaul Husna. Kedua tim ini dibimbing oleh Dosen dari Jurusan Biologi, Eko Prasetya, M.Sc., yang memang memiliki fokus riset di bidang ini. Penanda DNA barcoding yang digunakan yaitu penanda rbcL dan trnL-trnF.

Penggunaan DNA barcoding sudah cukup lama diaplikasikan oleh peneliti asing, tetapi di Indonesia sendiri masih belum banyak diaplikasikan. Tercatat hanya sedikit data yang dapat ditemukan pada berbagai sumber referensi dan GenBank di National Center for Biotechnology Information sebagai database dari urutan DNA. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kedua tanaman lokal langka ini dapat diidentifikasi menggunakan penanda DNA barcoding yang digunakan dalam penelitian. Hal ini akan memberikan informasi terkait metode fast identification untuk tanaman lokal di Sumatera Utara, sehingga diharapkan dimasa yang akan datang, dapat digunakan dalam upaya konservasi tanaman lokal yang terancam punah, sehingga dimasa yang akan datang, anak cucu kita juga dapat menikmati tanaman yang juga terkait erat dengan budaya suku lokal di Sumatera Utara.

X
UNIMED Mobile

FREE
VIEW