Tanaman Hanjeli atau yang biasa dikenal dengan jali atau jali-jali merupakan tanaman yang mempunyai banyak manfaat tetapi belum banyak dimanfaatkan di Indonesia. Hanjeli merupakan tanaman pangan yang mempunyai sumber karbohidrat dengan kandungan gizi yang setara dengan padi, sorgum, atau sumber pangan lainnya. Dengan banyaknya manfaat dari tanaman hanjeli, Tim PKM-Kewirausahan Universitas Negeri Medan (Unimed) memanfaatkan akar hanjeli untuk membuat sebuh produk suplemen untuk meningkatkan kecerdasan dalam bentuk permen. Tim PKM-K UNIMED menamai produk mereka yakni Permen yang dibuat dari ekstrak akar hanjeli tersebut dengan nama Super jali.
Adapun Tim PKM kewirausahaan terdiri dari Janwardi Reywanda Tarigan, Fahri Maulana dan Farhana yang merupakan mahasiswa jurusan Biologi dan Ramadanu, mahasiswa jurusan Ilmu Ekonomi serta Angga Karisto Bangun mahasiswa jurusan Pendidikan Teknik Elektro.
“Hanjeli (Coix lacryma-jobi L.) adalah tanaman serelia yang jarang dimanfaatkan padahal memiliki kandungan gizi yang cukup tinggi. Hanjeli sudah terbukti memiliki potensi sebagai salah satu tanaman yang memiliki kandungan bioaktif sebagai antioksidan nutrisi jaringan otak yang dapat mencegah kepikunan atau alzheimer dan meningkatkan daya ingat atau kecerdasan,” ujar Janwardi Reywanda Tarigan, Jumat (27/8).
Sedangkan Fahri Maulana menuturkan hanjeli termasuk tanaman yang berlimpah di kawasan Sumut. Namun pemanfaatan dan pengolahannya sebagai bahan pangan masih minim dilakukan. Padahal hanjeli memiliki kandungan gizi dan memiliki senyawa bioaktif untuk mencegah kepikunan atau alzheimer dan meningkatkan daya ingat atau kecerdasan.
Super jali merupakan hasil inovasi produk dari penelitian yang dilakukan dua tahun lalu oleh Tim PKM-P Mahasiswa Biologi Unimed dengan penelitian dasar berbasis teknologi maju RI 4.0 yaitu menggunakan pendekatan molekuler yang dipromotori oleh dosen muda biologi energik Dr. Diky Setya Diningrat yang telah melakukan penelitian tersebut.
“Dengan adanya riset tersebut diharapkan dapat memberikan kontribusi berupa pemanfaatan tanaman hanjeli sebagai nutrisi jaringan otak yang menunjang peningkatan tingkat kecerdasan peserta didik yang mengkonsumsinya”, pungkasnya.
Sekarang ini, dosen muda ini sedang mempromotori hasil inovasi produk yang sedang dilakukan oleh Tim PKM-K Mahasiswa Biologi Unimed dengan Janwardi Reywanda Tarigan sebagai ketua tim.
Ia menjelaskan, dengan adanya produk Super jali ini yang merupakan hasil inovasi produk dari riset tersebut diharapkan dapat memberikan kontribusi berupa sebagai nutrisi jaringan otak yang menunjang peningkatan tingkat kecerdasan peserta didik yang mengkonsumsinya
Sementara menurut Farhana produk Super jali diproduksi dengan bahan baku utama yakni ekstrak akar hanjeli dan didesain dalam dua bentuk yakni permen keras (hard candy) dan permen lunak (gummy candy). Pada permen keras memiliki bentuk bulat dan dengan warna dan rasa yang bervariasi dikhususkan pada orang dewasa dan remaja sedangkan pada permen lunak memiliki bentuk boneka beruang dan warna dan rasa bervariasi untuk anak-anak.
Angga Karisto Bangun mengatakan Produk hasil PKM-Kewirausahaan Super jali dijual dengan harga Rp. 13.000 perbungkus. dan produk tersebut telah siap untuk dipasarkan. “Produk yang kami buat ini sudah melalui tahap uji testimoni dan mendapatkan respon positif dari anak-anak hingga orang dewasa. Desain produk dan kemasan yang menarik mendukung produk Super jali mendapatkan respon positif terutama dari anak-anak yang lebih menyukai permen lunak daripada permen keras karena bentuknya yang unik dan warna serta rasanya bervariasi,” ujar Angga.
Sementara itu Dr. Diky Setya Diningrat mengatakan, adanya produk ini diharapkan dapat menjadi solusi yang alami dan ekonomis serta ampuh menunjang peningkatan tingkat kecerdasan anak-anak dan remaja yang mengkonsumsinya serta mencegah kepikunan atau alzheimer bagi orang tua” ujar dosen pembimbing tim PKM-K tersebut Dr. Diky Setya Diningrat.(Humas Unimed/zr)