Tim Pengabdian Masyarakat LPPM Universitas Negeri Medan (Unimed) telah melaksanakan kegiatan pengabdian masyarakat di wilayah Belawan, tepatnya di Lorong Ujung Tanjung Dua, Lingkungan 15, Kelurahan Bagan Deli, Belawan, Sumatera Utara, pada Kamis, 24 Agustus 2021. Sebagian masyarakat Belawan berprofesi sebagai nelayan dan untuk menambah penghasilan ibu-ibu bekerja mengupas kulit udang dan kepiting dari beberapa industri pengolahan udang yang ada di sekitar kota Medan. Akibatnya terjadi penumpukan limbah kulit udang di wilayah ini.
Melihat kondisi tersebut, Dedy Suryono bersama beberapa warga di daerah ini kemudian menggagas sebuah upaya penanggulangan limbah kulit udang dan kepiting melalui pembentukan badan usaha pakan ternak U.D. Berkah Alam yang telah berdiri sejak tahun 2019. Keberadaan usaha ini telah membantu warga sekitar menanggulangi limbah sekaligus menambah penghasilan warga. Namun, proses produksi pakan ternak di U.D. Berkah Alam masih dilakukan secara manual dengan cara di Jemur di atap-atap rumah, sehingga proses pengeringan bahan baku limbah kulit udang dan kepiting menjadi tidak maksimal dan menurunkan kualitas produksi pakan ternak.
Melalui Program Pengabdian Kepada Masyarakat dalam bentuk Program Kemitraan Masyarakat, Tim Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) Unimed, yang diketui oleh Moondra Zubir, Ph.D dan 2 orang anggota yaitu Dr. Agus Junaidi, S.T, M.T dan Rini Selly, S.Pd, M.Sc melakukan kegiatan penerapan IPTEK Mesin Rotary Dryer sebagai solusi permasalahan warga dengan penyediaan alat pengering multi fungsi untuk menghasilkan produk pakan ternak yang mempunyai nilai jual tinggi. Pada kegiatan ini juga melibatkan beberapa orang mahasiswa untuk membantu teknis pelaksanaan selama pelatihan.
Ketua tim pelaksana Moondra Zubir, Ph.D mengungkapkan bahwa alat Rotary Dryer ini berfungsi sebagai alat pengering yang terintegrasi dengan mesin penggiling sekaligus untuk memudahkan kegiatan mitra. Adapun kelebihan dari peralatan ini adalah dengan menggunakan system pengering berputar, sehingga memungkinkan pemerataan proses pengeringan. Selain itu alat penggiling pada Rotary Dryer ini menggunakan alat pemotong spiral yang memungkinkan untuk terhindar dari limbah udara abu yang dihasilkan dari kulit udang, kepiting maupun ikan. Dengan alat ini bisa melindungi Kesehatan warga yang melakukan kegiatan penggilingan. Alat ini juga memiliki dwi fungsi lainnya, yaitu, tahapan proses yang bisa dilakukan 2 cara, yaitu pengeringan dahulu baru penggilingan dan sebaliknya penggilingan dahulu baru pengeringan. Ini bisa dimanfaatkan mitra dengan menyesiaikan tahapan proses dengan konsidi kulit udang, kulit kepiting dan kulit ikan sebelum proses pembuatan pakan ternaknya.
Dalam kesempatan ini Deddy Suryono mengungkapkan rasa terima kasih atas segala sumbangsih yang diberikan Unimed melalui para dosen dan mahasiswa pada kegiatan pengabdian kepada masyarakat yang dilaksanakan di lokasi ini. Ketua Unit Usaha Berkah Alam ini mengharapkan dengan adanya alat Rotary Dryer yang dibuat pada kegiatan ini sangat membantu mitra untuk dapat mengolah pakan ternaknya lebih cepat dan lebih aman. Jika sebelumnya proses pengeringan dan penggilingan dari kulit udang, kepiting dan ikan untuk dijadikan pakan ternak memakan waktu 3 sampai 6 hari, maka dengan tersedianya alat rotary dryer ini waktu proses pengolahan pakan ternak ini bisa diselesaikan hanya dalam waktu 1 jam dan hasil pakan ternak yang didapatkan juga menjadi lebih banyak.(Humas Unimed/zr)