Sepatu bunut merupakan brand sepatu yang menjadi ciri khas dari kec. Bunut yang terbuat dari kulit sapi pilihan. Proses pembuatan sepatu bunut ada empat langkah, yaitu pemilihan kulit yang berkualitas, pemotongan sesuai pola, pemasangan mal sepatu, dan pemanasan sepatu. Dari keempat proses tersebut yang menjadi permasalahan mitra yakni pemanasan sepatu yang dilakukan masih tradisional dengan sumber panas yang berasal dari kompor minyak tanah.
Menjawab permasalahan mitra Tim PKM_PI yang diketuai oleh Sulandari (Fisika) dan beranggotakan Ibnu Akbar (Pend. Teknik Otomotif), Dian Wardana (Fisika), Akbar Hasadi Putra Siregar (Ilmu Komputer) dan Laili Suryani (Fisika) didampingi oleh dosen pendamping Dr.Rita Juliani, M.Si. memberikan pendampingan kepada mitra pengrajin sepatu bunut untuk memanfaatkan oven dengan sistem termodinamika dalam proses pemanasan sepatu.
Proses pemanasan sepatu yang dilakukan mitra sekarang yakni dengan sistem transfer panas tidak merata sehingga sepatu bunut yang dihasilkan tidak merekat dan lekukan sepatu yang dihasilkan kurang sempurna. Tim PKM-PI melalui oven dengan sistem termodinamika dapat menyempurnakan transfer panas dengan waktu 2 jam lebih cepat dari sebelumnya. Oven sepatu dengan sentuhan teknologi yang dipantau melalui smartphone berbasis Artificial Intelligence (AI) untuk memudahkan mitra dalam memantau dan mengontrol proses pemangasan sepatu kulit, ujar ketua pelaksana.
Mitra sepatu bunut Sutomo sangat mengapresiasi oven sepatu dengan aplikasi Artificial Intelligence karena membantu dalam proses pemanasan sepatu sehingga meningkatkan jumlah produksi sepatu dan memudahkan pemantauan serta pengoprasian melalui aplikasi AI dalam jarak jauh.(Humas Unimed/zr)