Close

" The Character Building University "

Tim PKM-K UNIMED Ciptakan Snack Rendah Gula untuk Penderita Diabetes

Tim SEJABIKU yang terdiri dari 3 mahasiswa Prodi Gizi (Shafa Mulianti Aisyah, Annisa Ginting dan Eka Putri M), 1 mahasiswa Prodi Tata Boga (Yarisya Ferika) dan 1 mahasiswa Prodi Pendidikan Akutansi (Raehana) berhasil lolos Pendanaan PKM 2021 skema PKM-K. Tim yang diketuai oleh Shafa Mulianti Aisyah ini membuat produk pangan inovatif yang terbuat dari tepung ubi kuning dan puree jagung yang memiliki kandungan daya cerna pati yang rendah, sehingga mampu menjaga gula darah konsumen.

Ketua Program Studi Gizi Universitas Negeri Medan, Dr. Esi Emilia, MSi, menyampaikan apresiasi dan dukungan secara penuh kegiatan PKM-K ini serta berharap kegiatan ini dapat berjalan dengan lancar sehingga mampu meraih capaian seoptimal mungkin, yaitu lolos PIMNAS 2021.

Ketua tim Shafa Mulianti Aisyah mengatakan bahwa dibuatnya produk ini terinspirasi dari tingginya prevalensi Diabetes Melitus (DM) di Kota Medan yaitu sebesar 2.7% dan prevalensi untuk provinsi Sumatera Utara sebesar 1.98%, hal ini berdasarkan data dari Riskesdas (Riset Kesehatan Daerah) tahun 2013. “Selain itu, Riskesdas (2013) menyatakan bahwa prevalensi Diabetes Mellitus di Indonesia pada tahun 2030 diperkirakan mencapai 21,3 juta jiwa. Dari data tersebut dapat kami simpulkan bahwa semakin lama prevalensi Diabetes Mellitus akan semakin meningkat. Salah satu faktor penyebab Diabetes Mellitus adalah asupan gula atau karbohidrat sederhana yang tidak terkontrol. Oleh karena itu, kami Tim SEJABIKU ingin membuat produk yang daya cerna patinya rendah sehingga kadar gula dari pangan yang dikonsumsi penyerapannya rendah dalam tubuh,” jelas Shafa mahasiswa prodi gizi tersebut.

“Kami beryakinan produk ini mempunyai keunggulan yang lebih dibandingkan produk lain yang ada di pasaran yakni 1) Bahan yang digunakan adalah pangan lokal yaitu ubi jalar kuning dan jagung, sehingga sangat terjangkau dan mudah ditemukan di pasaran; 2) Harga produk lebih ekonomis dengan kandungan yang tidak jauh berbeda dari produk serupa; 3) Bahan dasar dari produk dibuat secara mandiri atau home made. SEJABIKU ini dapat dikonsumsi oleh masyarakat dari segala usia, mulai dari remaja hingga dewasa, mulai dari mahasiswa hingga orang dewasa yang menderita penyakit diabetes melitus yang membutuhkan kontrol asupan gula,” ujar salah satu anggota SEJABIKU Annisa Ginting .

Tim SEJABIKU telah melakukan beberapa uji coba dan diskusi serta pendampingan kegiatan PKM yang diadakan oleh Universitas Negeri Medan. Produk yang dijual seharga Rp 7.000/pcs atau Rp. 20.000/3 pcs ini, dipasarkan secara online melalui Instagram (@sejabiku) dan e-commerce (@sejabiku). Proses produksi Sejabiku dilakukan secara Pre Order, karena produk ini akan mengalami penurunan kualitas bila tidak dikonsumsi dalam 3 hari. Selain itu, tim juga mendaftarkan produk Sejabiku dalam kegiatan Expo Digital Marketing UMKM yang diadakan oleh Pusat Bisnis dan Kewirausahaan Inkubator LPPM UNIMED yang akan diadakan pada pertengahan Bulan Agustus. (Humas Unimed/zr)

X
UNIMED Mobile

FREE
VIEW