Mahasiswa UNIMED melakukan pendampingan penggunaan Rumah Sotong Cerdas di Desa Sitiris-Tiris. Kegiatan diawali dari permasalahan mitra dengan rendahnya hasil tangkapan sotong yang dilakukan dengan cara konvesional. Ketidaktentuan hasil tangkapan mitra menyebabkan produksi sotong rendah yang berdampak kepada rendahnya pendapatan mitra.
Melihat masalah tersebut Mahasiswa UNIMED yang tergabung dalam Tim PKM-PI diketuai oleh Rio Andika Putra (Fisika) yang beranggotakan Dedi Rizky Simanullang (Pendidikan Bimbingan Konseling), Alek Candra Sinaga (Pendidikan Matematika), Aqil Syujais (Teknik Elektro), Gilang Ma’arif Priatama (Manajemen) dan didampingi oleh dosen pendamping Dr. Rita Juliani, M.Si menyelesaikan masalah mitra tersebut dengan cara membuat rumah sotong cerdas sehingga memudahkan mitra dalam proses penangkapan sotong.
Ketua Tim Rio menjelaskan bahwa rumah sotong cerdas terdiri dari jaring rabo sebagai alat pemikat dengan menggunakan ranting senduduk dan daun paku laut yang diikatkan dengan katrol dan dilengkapi lampu penanda untuk menghidari pukatrol di malam hari serta kamera citra berbasis IoT (Internet of Things) yang terhubung ke smartphone untuk memonitoring perkembangan sotong.
Dosen pembimbing Dr. Rita Juliani mengatakan “Rumah sotong cerdas ini dirancang oleh mahasiswa yang tergabung dalam Tim PKM-PI sebagai wujud kreativitas untuk membantu mitra dalam meningkatkan produksi tangkapan sotong, hasil karya ini sangat membanggakan dah diharap inovasi ini bisa menjadi pilot poject bagi nelayan sotong lainnya sehingga dapat meningkatkan pendapatan merekam”.
Mitra bapak Agus Salim Samosir mengucapkan terimakasih kepada Tim pelaksana melalui kegiatan PKM-PI yang diselenggarakan oleh Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud). “saya sangat terbantu dengan adanya rumah sotong cerdas ini sebagai alat tangkap sotong sehingga permasalahan yang saya hadapi dapat teratasi dan berpeluang meningkatkan pendapatan kami sehingga kami bisa lebih sejahtera,” ujar Agus.(Humas UNIMED/zr)