Program Studi Pendidikan Musik Jurusan Sendratasik Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Medan menggelar Seminar Daring Nasional yang bertema “Kenduri Tetabuhan Nusantara” yang diadakan secara online dengan menggunakan aplikasi Zoom Meeting dan Live Youtube pada Selasa (15/06).
Kegiatan Seminar Nasional ini dibuka oleh Wakil Dekan I FBS Unimed Dr. Wahyu Tri Atmojo, M.Hum. dan dihadiri Wakil Dekan II dan III, Dosen dan mahasiswa Jurusan Sendratasik FBS Unimed. Kagiatan ini juga dihadiri 107 peserta baik mahasiswa maupun musisi dari berbagai perguruan tinggi dan wilayah di Nusantara seperti dari ISBI Aceh, STIP Jakarta, ISI, USU, USBP Bandung, UNP Padang dan Kalimantan.
Kegiatan Seminar ini mengundang narasumber yang ahli yaitu Dr. Panji Suroso, S.Pd., M.Si. (Kaprodi Pend. Seni Musik FBS Unimed), Lanjar Surwanto dari Surakarta (Founder of Bengkel perkusi JAVA JINE) dan Ryo Makdang dari Padang (Founder kelompok kreatif UNP Padang).
Wakil Dekan I FBS Dr. Wahyu Tri Atmojo, M.Hum., menyampaikan pada pembukaan kegiatan, “Kegiatan ini sangat kami apresiasi yang merupakan kegiatan yang sangat luar biasa dimana dari mata kuliah menghasilkan sebuah produk yang akan direview dan dibahas oleh para narasumber kita yang dari Padang dan Surakarta. Kegiatan ini tentunya tidak hanya membahas tentang mata kuliah diampu oleh para dosen pengampu, akan tetapi disisi lain bahwa sharing ini akan memberikan dampak yang luar biasa terhadap perkembangan dan kemajuan konten-konten dan materi pada mata kuliah ini.”
“Kami harapkan semua yang hadir disini terutama untuk bapak, ibu dosen yang ada di prodi pendidikan musik maupun dari perguruan tinggi yang lain dan juga para mahasiswa yang hadir pada seminar ini. Kami berharap bisa menyimak, mengambil inti sari apa yang disampaikan oleh para narasumber. Semoga kedepannya akan kita rancang lebih banyak lagi kegiatan yang sejenis”, Lanjut Dr. Wahyu.
Lanjar Surwanto sebagai narasumber menyampaikan paparannya, “Dalam membuat komposisi kita butuh kearifan yang hubungannya dengan memakai media alat musik tradisi yang sudah ada, karena dalam tradisi itu ada namanya Pakem. Dimana kita membuat suatu yang baru, tidak masalah karena itu suatu ekspresi. Akan tetapi, secara langsung dia akan berhubungan dengan nilai yang sudah ada. Akan tetapi ada yang pro dan kontra, karena ukuran baik dan benar dalam musik komposisi ini subjektif, baik dan benar karna berangkat dari nilai yang sudah ada”.
Lanjut Lanjar, “Perkusi memiliki kolerasi yang sangat terkait dengan yang namanya tempo, waktu dan disiplin, yang maksudnya jadilah seniman yang jangan melupakan vertikalnya. Dan jadi seniman itu juga harus selamat dunia dan akhirat yang harus bertanggung jawab dengan Tuhan juga”‘.
Kegiatan seminar nasional ini merupakan kegiatan dari mata kuliah perkusi lanjutan Prodi Pendidikan Musik yang yang dibimbing Dosen Pengampu Aqsa Mulya, S.Pd., M.Sn. dan Suharyanto, S.Pd., M.Sn. (Humas Unimed/bg).