Pada tahun 2020 lalu Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nadiem Anwar Makarim meluncurkan Program Kebijakan Kampus Merdeka-Merdeka Belajar. Program ini memberikan peluang kepada mahasiswa yang berminat untuk belajar tiga semester di luar kampus dengan sistem satu semester belajar di luar Program Studinya, satu semester belajar kampus lain dan satu semester belajar di luar kampus baik di dunia industri, masyarakat maupun di badan pemerintahan BUMN, dan lain sebagainya.
Menindaklanjuti program tersebut Prodi BK sebagai salah satu prodi terfavorit di UNIMED ikut ambil bagian melalui salah satu format yang disediakan yaitu Program Pertukaran Mahasiswa Tanah Air Nusantara-Sistem Alih Kredit (Permata-Sari) Badan Kerja Sama Perguruan Tinggi Negeri (BKS-PTN) Wilayah Barat tahun 2021. Pada semester genap T.A 2020/2021 dalam Program Permatasari ini Prodi BK Unimed menawarkan mata kuliah Konseling Multi-Budaya yang berbobot 3 SKS yang diampu oleh dosen tim Dr. Nuraini, M.S dan Miswanto, S.Pd, M.Pd. Mata kuliah ini cukup diminati oleh banyak mahasiswa di seluruh Indonesia.
Ketua Jurusan PPB/BK FIP UNIMED Mirza Irawan, S.Pd, M.Pd.,Kons menjelaskan bahwa sebanyak 28 orang peserta yang terdaftar dan sedang mengikuti perkuliahan Konseling Multi-Budaya pada semester ini. Dijelaskan pula bahwa asal perguruan tinggi mahasiswa peserta tersebut cukup beragam dapat dirinci sebagai berikut : Univ. Singaperbangsa Karawang (4 Orang), Univ. Negeri Jakarta (9 orang), Univ. Sriwijaya (4 orang), Univ. Maritim Raja Ali Haji (3 Orang, Univ. Negeri Padang (5 Orang), Univ. Tanjungpura (1 Orang), Univ. Siliwangi (2 Orang).
Dekan FIP Unimed Prof. Dr. Yusnadi, M.S. mengatakan Proses perkuliahan pada matakuliah ini dilaksanakan secara full Daring dengan memanfaatkan Learning Management System (LMS) SIPDA UNIMED. Berdasarkan hasil wawancara dengan beberapa mahasiswa peserta perkulaiahan ini, ketertarikan mereka terhadap mata kuliah Konseling Lintas Budaya yang ada di Prodi BK UNIMED salah satunya adalah learning outcomes yang ditawarkan mengakomodir kondisi lokal dan global kota Medan sebagai kota besar yang Multi-Etnis. Sehingga diharapkan mahasiswa dapat memiliki wawasan, pengetahuan, keterampilan, nilai, dan sikap (WPKNS) yang utuh terkait dengan Konseling Multi-Budaya. (Humas Unimed/eo)