Dalam rangka implentasi tugas dan fungsi tenaga kependidikan dengan jabatan fungsional tertentu (JFT) yang diangkat melalui jalur penyetaraan jabatan administrasi ke dalam jabatan fungsional, Unimed melakukan harmonisasi dan penyamaan persepsi pelaksanaan fungsi dan tugasnya, pada Selasa (04/05) melalui virtual zoom meeting kepada seluruh pejabat fungsional Unimed. Terkait pelaksanaannya diharapkan mampu mendukung tercapainya akunbilitas kinerja Unimed. Kegiatan ini juga dihadiri semua pimpinan dari Wakil Rektor, Dekan, Direktur, Kepala Biro, Wakil Dekan, Wakil Direktur, dan Kepala UPT.
Acara tersebut dibuka oleh Rektor Unimed, Dr. Syamsul Gultom, SKM, M.Kes. mengatakan “Penyetaraan Jabatan Administrasi ke dalam Jabatan Fungsional pada semua instansi pemerintahan maupun non pemerintahan merupakan kebijakan nasional yang harus dilakukan oleh semua instansi pemerintah, termasuk kita di Unimed. Sebagaimana arahan Bapak Presiden dalam beberapa kesempatan, penyetaraan jabatan ini merupakan salah satu upaya dalam proses penyederhanaan birokrasi dan peningkatan layanan publik kepada masyarakat. Oleh karena itu, setiap instansi pemerintah harus melakukan langkah-langkah terbaik yang harus ditempuh dalam melakukan penyederhanaan birokrasi peningkatan layanan secara menyeluruh.”
Selanjutnya, Rektor menyampaikan “Harmonisasi dan penyetaraan dari jabatan administrasi ke jabatan fungsional merupakan momentum bagi bapak/ibu pejabat fungsional untuk meningkatkan kapasitas dan kompetensi, karena pejabat fungsional tidak terbatas lagi pada fungsi manajerial yang melekat pada jabatan administrasi sebelumnya, hal ini tentunya akan menuntut ASN sebagai SDM di instansi pemerintahan untuk memiliki keahlian dan berkompeten baik agar dapat bekerja dengan cepat, adaptif, humanis dan inovatif, menuju Indonesia Maju dan berdaya saing.”
Melalui pertemuan kita ini, Kita akan menyamakan persepsi terkait mekanisme koordinasi dan mekanisme kerja dalam pelaksanaan tugas dan fungsi masing-masing Tendik dengan tenaga fungsional dan jabatan fungsional tertentu yang diangkat melalui jalur penyataraan jabatan administrasi ke dalam jabatan fungsional. Agar kita segera memiliki pola kerja, dengan menyesuaikan peraturan yang ada ditingkat pusat, dan kita turunkan ke dalam kebijakan internal untuk efektivitas dan efisiensi kerja Tendik di lingkungan Unimed. Semoga melalui pertemuan ini, akan ada hasil yang terbaik yang dapat dijadikan pedoman untuk peningkatan kinerja Tendik di lingkungan Unimed. Kami pimpinan sangat berharap, agar semua dapat memahami tugas, pokok dan fungsi masing-masing sesuai fungsionalnya, dan mari tetap bekerja secara maksimal agar semua pelayanan yang ada di Unimed dapat kita laksanakan secara baik, efektif dan efisien, dengan berorientasi pada birokrasi bersih dan melayani.
Sebagai Ketua Senat Unimed, Prof. Dr. Syawal Gultom, M.Pd. mengatakan penerapan jabatan fungsional diharapkan mampu merubah mindset para ASN untuk meningkatkan kinerja, seperti yang dipaparkan oleh Rogers Everett tenang difusi inovasi, diantaranya 1) innovators yaitu berani mengambil resiko atau gagasan atau ide baru sekalipun akan mengalami proses kegagalan, 2) Early adopter yaitu cenderung selektif terhadap ide atau gagasan baru, 3) Early majority yaitu memerlukan masa untuk mengadopsi ide baru, 4) Late majority yaitu mengadopsi bila ada tekanan atau kepentingan, 5) Laggard yaitu cenderung sulit untuk mengadopsi ide atau gagasan baru (enggan untuk berubah). Kelima indikator ini akan mempengaruhi kinerja ASN, oleh karena itu dievaluasi dengan dilakukan penerapan insentif berbasis kinerja.
Selanjutnya, Prof. Syawal menjelaskan 8 etos kerja profesional yang harus dimiliki diantaranya rahmat, amanah, panggilan, aktualisasi, ibadah, seni, kehormatan dan pelayanan. Pejabat-pejabat struktural perlu dievaluasi ulang karena terlalu banyak jenjangnya sehingga produktivitas dan fungsinya semakin tidak ada. Adapun faktor penentu kualitas kinerja adalah sikap/karakter, keterampilan dan basis pengetahuan yang kuat serta value dengan komitmen spiritual, komitmen intelektual, komitmen tanggungjawab dan lainnya. Namun tidak semudah yang kita bicarakan, perlu adanya penerimaan, komunikasi dan juga pemahaman kepada semua ASN untuk pelaksanaanya. (Humas Unimed/eo)