Pemerintah Kabupaten Labuhan Batu Utara (Pemkab Labura) melakukan kunjungan ke Universitas Negeri Medan pada Selasa (30/3). Kegiatan ini dalam rangka melanjutkan dan meningkatkan kerjasama bidang pembiayaan pendidikan mahasiswa Labura di Unimed, peningkatan kualitas guru dan kepala sekolah.
Adapun yang hadir pada acara tersebut diantaranya Hendri Yanto Sitorus, S.E., M.M (Bupati Labuhan Batu Utara), Nur Rahman, S.Sos. (Asisten Pemerintahan dan Kesra Setda Labura), Dra. Susi Asmarani, M.Si. (Kepala badan Kepegawaian Daerah), Suryaman, S.IP., M.Pd. (Kepala Dinas Pendidikan), Drs. Sugeng (Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika), Timbul Jhonwilson Harianja, SSTP., M.Si. (Kepala Bagian Protokol &Komunikasi Pimpinan), Drs. Tasrip, MA. (Kepala Bagian Kesejahteraan Rakyat),dan Jefri , SH. (Kasubbag Kesra).
Dan disambut hangat di Ruang Sidang A Gedung Pusat Administrasi Unimed oleh Dr. Syamsul Gultom, SKM., M.Kes. (Rektor Unimed), Prof. Dr. Syawal Gultom, M.Pd. (Ketua Senat Unimed), Dr. Restu, MS. (Wakil Rektor I), Prof. Dr. Martina Restuati, M.Si. (Wakil Rektor II), Prof. Dr. Sahat Siagian, M.Pd. (Wakil Rektor III), Prof. Manihar Situmorang, M.Sc.,Ph.D. (Wakil Rektor IV), Dekan Fakultas, Direktur Pascasarjana, Ketua LPPM, Ketua LPPMP dan Kepala Biro Unimed.
Dalam sambutannya, Rektor Unimed Dr. Syamsul Gultom, SKM., M.Kes. mengucapkan “selamat datang kepada rombongan Bupati Labura. Kerjasama Unimed dengan Labura sudah lama kita jalin dan semoga tetap berjalan dengan baik. Kami juga mengapresiasi kebijakan Bupati Labuhanbatu Utara yang memberikan bantuan beasiswa kepada mahasiswa Labura yang ada di Unimed. Jika pendidikan di daerah tersebut bagus, maka daerahya semakin maju dan berkembang. Pemberian bantuan beasiswa ini, menunjukkan Pemkab Labura sangat peduli terhadap pembangunan pendidikan. Investasi pendidikan memang membutuhkan dana yang besar dan juga waktu yang cukup lama, tetapi kita percaya masa depan Labura nantinya ada di generasi unggul yang kita ciptakan sekarang.”
Selanjutnya Ketua Senat Unimed Prof. Dr. Syawal Gultom, M.Pd. mengatakan “Unimed akan terus hadir untuk memfasilitasi guru-guru dan siswa di daerah. Bupati yang terdahulu juga sudah memetakan permasalahan pendidikan di daerah. Akan kita tuntaskan dengan program jangka pendek dengan jangka panjang. Bila permasalahan di sekolah banyak terjadi kekurangan guru atau tidak ada formasi untuk guru pns maka solusinya dengan guru honor, soal pembiayaan akan didanai dengan CSR. Hal tersebut menjadi salah satu alternatif membiayai guru honor. Kita harus mencukupkan rasio guru tiap sekolah dengan komitmen bupati/walikota. Indikator pendidikan diletakkan pada siswa dan guru. Profesionalisme guru dan penyerapan tenaga kerja lulusan menjadi tolak ukurnya. Profesi guru harus sering latihan, uji kompetensi dan juga melakukan inovasi-inovasi seperti halnya pemain bola, dokter dan lainnya sama juga dengan guru. Selin itu, Kepala sekolah juga harus ditingkatkan kompetensi dan kemampuan manajerialnya. Karena Kepala sekolah adalah sekolah itu sendiri, yang merupakan leader yang menentukan kualitas sebuah sekolah, manajerial pendidikan dan supervisi pendidikan. Sekolah merupakan tempat perubahan dan peradaban baru bagi anak yang ditentukan oleh guru dan kepala sekolah.”
Bupati Labura Hendri Yanto Sitorus, S.E., MM. berterimakasih kepada Unimed yang telah bekerjasama dengan baik dalam meningkatkan mutu kualitas guru dan kepala sekolah di Labura. Kita berharap mahasiswa Labura yang mendapat beasiswa ini nantinya dapat mengabdikan diri dan membangun Pendidikan di Labura. Sesuai dengan visi kita, menjadikan Labura cerdas dan religius. Tahun ini akan kita tingkatkan jumlah beasiswa untuk mahasiswa Labura mudah-mudah dapat membantu dan mengembangkan pendidikan di Labura khususnya. nantinya mahasiswa yabg dibiayai oleh pemkab, harus bisa mengabdi setelah lulus dari universitas sesuai jurusan dan keahliannya, untuk membesarkan dan memperbaiki bidang pendidikan di bumi basimpul kuat babontuk elok. Jangan kuliahnya Pemkab Labura yang biayai, namun setelah lulus kuliah malah mencari kerja atau mengabdikan dirinya di kabupaten lain. Ini yang mau akan kita putuskan dengan peraturan-peraturan atau perjanjian-perjanjian yang konkrit dengan calon-calon mahasiswa-mahasiswi di Labura. Kita juga fokus kepada guru-guru SD, karena kebanyakan di usia pensiun, harus ada pengganti dan penerusnya. Dengan kerjasama ini kami berharap adanya pelatihan guru dan kepala sekolah SD, peningkatan dan uji kompetensi dalam pemebelajaran di SD.
Senada dengan Bupati Labura, Kadis Pendidikan Kab. Labura Suryaman, S.IP., M.Pd. menjelaskan pemasalahan pendidikan di Labura adalah banyaknya guru-guru yang mau pensiun dan semakin berkurangnya guru-guru SD, ada 251 SD dan 27 SMP yang membutuhkan guru kelas di Labura.
Sementara Dekan FIP Prof. Dr. Yusnadi, MS. siap melakukan kerjasama dengan Labura dalam peningkatan kualitas guru-guru SD di Labura. Ia mengungkapkan FIP membidangi 4 prodi yang alhamdulilah sudah A, salah satu unggulan adalah prodi PGSD. Dalam proses pembelajaran di PGSD dasarnya adalah KBBK yang mengarah pada keunggulan dalam pembelajaran. PGSD juga sudah banyak bekerjasama dan berjalan dengan kabupaten/kota lainnya. Seperti penyusunan kurikulum berbasis kearifan lokal, peningkatan pembelajaran di SD, pelatihan-pelatihan guru-guru SD, regrouping sekolah dasar. Begitupun dengan BK juga sudah berperan dalam dunia konselor. PAUD juga juga sudah bekerjasama dengan guru-guru PAUD dan Penmas berkolaborasi dalam pendidikan non formal, pengembangan desa dan pengabdian masyarakat. (Humas Unimed/eo)