Webinar Nasional Antropologi Kesehatan yang bertemakan “Kuasa Penyembuh Lokal” digelar oleh Prodi Pendidikan Antropologi Fakultas Ilmu Sosial UNIMED secara daring melalui aplikasi Google Meet, Rabu (15/12/2020). Webinar ini menghadirkan narasumber Dr.scient.Med.Fadly Husain,S.Sos.,M.Si. (Dosen Universitas Negeri Semarang), Dr. Puspitawati, M.Si. (Dosen Universitas Negeri Medan), Noviy Hasanah, M.Hum.(Dosen Universitas Negeri Medan).
Webinar ini dibuka oleh Dekan FIS UNIMED Dra. Nurmala Berutu, M.Pd., “Terimakasih kepada Ketua Prodi Pendidikan Antropologi yang telah menggagas kegiatan ini. Tema-tema dalam webinar ini sangat penting karena ini merupakan Output Project dari mata kuliah Antropologi Kesehatan. Harapannya kegiatan ini bisa menambah wawasan mahasiswa. Kegiatan webinar ini sebagai bahan evaluasi perkuliahan dan tindak lanjut di proses perkuliahan. Kami berharap kegiatan seperti ini dilakukan rutin setiap semester guna mengimplementasikan kampus merdeka.” Ujar Dra. Nurmala.
Selanjutnya Ketua Prodi Pendidikan Antropologi FIS Unimed Dr.Rosramadhana,M.Si juga mengucapkan terima kasih kepada Bapak Dedi Andriansyah, S.Pd, M.Si, yang menggagas kegiatan webinar.”Unimed menerapkan kurikulum KKNI, ada 6 tugas dalam kurikulum KKNI. Enam tugas tersebut tidak dapat berjalan seperti biasanya, biasanya FIS mengadakan pameran dan lain-lain namun karena situasi Covid-19 maka Output Project digantikan dengan webinar. Terimakasih kepada alumni dan panitia Pendidikan Antropologi B 16. Kami mendukung kegiatan webinar ini dan semoga webinar ini dapat bermanfaat.” Tutup Ketua Prodi Pendidikan Antropoloogi FIS Unimed
Fadly selaku narasumber menyampaikan bahwa Belian terdapat di Pulau Lombok dan Lombok merupakan tujuan wisata. “Pulau Lombok (Setting) merupakan tujuan wisata, Pulau seribu masjid, salah satu provinsi dengan jumlah TKI terbanyak, dan kuliner ekstra pedas. Pengobatan Belian Sasak Lombok merupakan pengobatan tradisonal daerah lombok. Teori penyebab penyakit : natural (tubuh/individu dan lingkungan) dan personal ( sosial dan supernatural). Pengetahuan itu didapatkan secara turun menurun atau dari orang lain yang tidak sedarah melalui cara belajar secara langsung atau melalui pengalaman spritual.” Papar Fadly
Puspitawati menyampaikan Pengetahuan Pengobatan Nasional. “Ciri Pengobatan Tradisional yaitu Pengetahuan tradisonal berbasis pada pengalaman sosial, budaya dan agama, yang dilakukan berdasarkan praktik kepercayaan secara turun-menurun. Biasanya pengobatan jenis ini tidak memiliki standar baku, tergantung tempat/etnik, pengobatnya tidak memiliki lisensi, berbiaya murah, sering tidak ditetapkan.” tutup Puspitawati. (Humas Unimed/fg)