Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia, Fakultas Bahasa dan Seni, Universitas Negeri Medan mengadakan Seminar Nasional III tahun 2020 (Semnas PBSI III) dengan mengusung tema “Inovasi Pembelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia guna Mendukung Merdeka Belajar pada Era Revolusi Industri 4.0 dan Society 5.0” pada Rabu (28/10).
Semnas PBSI III tahun 2020 ini pertama kali dilakukan secara daring pada masa Pandemi Virus Covid 19. Narasumber dalam kegiatan ini adalah Prof. Dr. Rustono, M.Hum. (Guru Besar UNNES dan Rektor Universitas Ivet), Prof. Wahyudi Siswanto, M.Pd. (Guru Besar UM), dan Dr. Syamsul Arif, M.Pd. (Ketua Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia).
Acara Seminar Nasional ini dilaksanakan oleh Mahasiswa Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia 2017, FBS, Unimed. Ilham Ruser sebagai ketua panitia dan Ibu Fitriani Lubis, S.Pd., M.Pd. sebagai ketua Prodi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia memberikan sambutan pada acara seminar nasional ini menyampaikan bahwa “Seminar nasional ini bertujuan membangun insan cindekia melalui karya tulis ilmiah”
Kegiatan seminar dibuka oleh Dekan Fakultas Bahasa dan Seni yang diwakilkan oleh Wakil Dekan I FBS Dr. Wahyu Triatmojo, M.Hum. Kegiatan ini diikuti oleh 589 peserta, dan 68 pemakalah yang terdiri dari dosen, guru, dan mahasiswa dari seluruh Indonesia. Artikel dari pemakalah akan dipublikasikan pada prosiding ber-ISBN. Sementara itu, artikel yang terbaik akan dipublikasikan pada Jurnal Ilmiah Internasional bereputasi dan Jurnal Nasional terakreditasi Sinta 3,4, dan 5. Dalam sambutannya, Wakil Dekan I FBS Unimed Dr. Wahyu Triatmojo menyampaikan “Kegiatan Seminar Nasional merupakan kegiatan ilmiah yang memang semestinya kita jalankan bersama apalagi kegiatan ini merupakan kegiatan ke 3 dalam kondisi pandemi seperti ini. Mudah-mudahan pandemi ini bisa segera hilang dari bumi indonesia sehingga kita bisa menjalankan aktivitas normal kembali”.
Prof. Dr. Rustono, M.Hum menyampaikan materi tentang “Perkembangan Bahasa di Media Massa dan Media Sosial Pada Era Revolusi Industri dam Society 5.0” beliau juga menegaskan bahwa “ Pembelajaran Bahasa Pada Era Revolusi Industri 4.0 dan Society 5.0 harus tetap berprinsip pada kebenaran dan semoga disrupsi bahasa disadari pada pelakunya dan para pelakunya berpegang teguh pada kebenaran bahasa.
Prof. Dr. Wahyudi Siswanto menyampaika materi tentang “Merdeka Belajar dalam Pembelajaran Bahasa dan Sastra di Perguruan Tinggi” beliau juga menegaskan kampus merdeka diharapkam dapat memberikan pengalaman nyata sehingga akan meningkatkan kompetensi mahasiswa secara utuh, siap kerja, atau menciptakan lapangan kerja baru. Sedangkan Dr. Syamsul Arif menyampaikan materi tentang “Guru dan Pembelajaran Bahasa Indonesia Abad 21” beliau menegaskan bahwa tugas guru yaitu menjadikan diri seorang guru sebagai kiblat dalam berakhlak mulia di lingkungan tempat tinggal dan terlebih lagi di lingkungan pendidikan.(Humas UNIMED/dv)
