Close

" The Character Building University "

Belajar dari Rumah ; Siswa Butuh Modul yang Sederhana dan Mudah Dipahami

Guru perlu menyiapkan modul yang sederhana dan mudah dipahami saat belajar di rumah agar siswa tidak bingung dan orang tua tidak pusing tujuh keliling. Untuk itu modul harus bisa membuat siswa merasa berdaya, dapat dikerjakan siswa secara mandiri dan bisa mewakili kehadiran guru di kelas. Demikian dipaparkan oleh Prof. Sri Minda Murni, guru besar UNIMED sekaligus koordinator LPTK Tanoto Foundation Sumatera Utara dalam seri webinar yang bertema menyiapkan orang tua menjadi guru di rumah.

Webinar ini bagian dari gerakan mendorong peran orang tua dalam mendidik anak. Webinar ini diikuti oleh 6 kabupaten kota yaitu kota Medan Binjai kota Pematang Siantar Karo Batubara dan Asahan. Hadir sekitar 2.000 orang guru dan orang tua melalui Zoom meeting yang berasal dari 100 sekolah mitra dan sekitar 1.000 orang melalui streaming Youtube. Di sekolah pelaksanaan dilakukan dengan model nobar, nonton bareng.

Turut hadir semua Kepala Dinas Pendidikan 6 kabupaten/kota yaitu Ilyas Sitorus dari Batu Bara, Adlan dari Kota Medan, Sofyan Marpaung dari Asahan, Rosmayana dari Pematang Siantar, Eddi Surianta dari Karo dan Sriulina Ginting dari Binjai.

Selanjutnya Guru dan Orang Tua dihadirkan dalam webinar ini karena perlu mendapatkan pencerahan terkait kesiapan guru menyiapkan perangkat pembelajaran dan terkait kesiapan mental orang tua dalam mendukung siswa belajar di rumah.

Dalam paparan pembukaan direktur program pintar Tanoto foundation Margaretha Ari Widowati menyampaikan apresiasi webinar yang bisa merangkul 6 kabupaten/kota sekaligus dan mengajak seluruh sekolah mitra dan sekolah model di daerah tersebut hadir dengan mengajak Guru dan Orang Tua. “Hanya dengan kerjasama berbagai pihak lah pendidikan berkualitas bisa dilaksanakan”pungkasnya. Ari kemudian berharap keluarnya kebijakan yang kondusif untuk mendukung peran orang tua dalam belajar di rumah tersebut.

Prof Syawal Gultom yang menjadi nara sumber utama menyampaikan bagaimana caranya menyiapkan orang tua menjadi guru di rumah. Prof. Syawal mencoba mengembalikan posisi orang tua sebagai pendidik pertama dan utama. Sebagai pendidik pertama karena sejak awal orang tua mendidik anak sejak baru lahir hingga dewasa. Dan tidak dipungkiri orang tua menjadi pendidik utama karena proses belajar terlama dilakukan di rumah termasuk penanaman nilai-nilai penting oleh orang tua.

Prof Syawal mengapresiasi kepedulian 6 kabupaten/kota yang serius mempersiapkan pembelajaran jarak jauh tetap bisa efektif dengan berbagai cara. “Bila ada penghargaan yang punya nilai tinggi, maka UNIMED ingin memberikan sebagai bentuk apresiasi yang yang tak ternilai kepada 6 Kadis Pendidikan ini. Karena kalau Kadis sudah peduli, maka guru dan kepala sekolah akan ikut peduli”

Bagaimanapun kita harus mempercepat proses pembelajaran di rumah bisa efektif dilakukan oleh orang tua, atas kerjasama dengan sekolah. Apakah dalam bentuk penyusunan modul yang sederhana, penyusunan RPP bersama orang tua atau model-model pembelajaran yang efektif perlu didorong agar terus menggerakkan pembelajaran yang lebih berkualitas.

Webinar juga memberi kesempatan kepala Kepala Dinas Pendidikan masing-masing daerah untuk menyampaikan perkembangan proses belajar jarak jauh ini di lapangan yang tidak dipungkiri masih menyisakan banyak persoalan Keterbatasan sinyal, ketiadaan android, ketidakpedulian orang tua, ketidaksiapan guru dan lain-lain. Asahan dan Batubara menyampaikan bahwa kendala tersebut membuat daerah harus mengambil keputusan diberlakukannya home visit atau kunjungan ke rumah oleh guru karena selain pembelajaran daring masih belum efektif dan terkendala oleh keterbatasan fasilitas. Namun semua Kepala Dinas meyakinkan bahwa telah berupaya keras untuk bisa menyiapkan pembelajaran ini menjangkau semua siswa, disiapkan dengan lebih baik dan tetap bermakna bagi siswa.

Berita baik disampaikan oleh Kepala Dinas Karo yang menyampaikan bahwa pandemik justru mempertemukan dengan Komunitas Karo Sedunia melalui teknologi Zoom. Komunitas ini kemudian membuat program untuk membantu pendidikan di tanah Karo, salah satunya melalui beberapa kali webinar berseri parenting dan bantuan buku-buku bermutu untuk sekolah.

Setelah selesai webinar, sekolah akan melanjutkan dengan rapat di sekolah masing-masing antara guru dan orang tua murid untuk membahas problem dan solusi belajar di rumah. Kesepakatan ini penting agar ada kerjasama Guru dan Orang Tua murid dalam membantu belajar siswa di rumah.

Tanoto Foundation mengharapkan bahwa kesepakatan ini dan juga foto-foto dinamikanya bisa di-upload di grup Facebook forum peningkatan kualitas pendidikan agar bisa dilihat banyak orang banyak sekolah sehingga bisa menginspirasi.

Dalam sesi tanya jawab banyak permintaan untuk melanjutkan webinar ini secara berkala dan mampu memotivasi guru dan orang tua untuk mendukung belajar dirumah dan juga permintaan agar dilanjutkan dengan pelatihan penyusunan modul adaptif yang sederhana dan mudah dipahami.

Kantor Tanoto foundation Sumatera Utara juga telah menerbitkan panduan orang tua mendampingi siswa belajar di rumah yang bisa digunakan oleh orang tua murid di mana saja dalam mendukung anak belajar di rumah.

Webinar ini ini adalah bagian dari gerakan dalam mendukung peran orang tua mendidik anak. Diharapkan suara gerakan ini semakin membesar dan bisa lebih banyak mempengaruhi Guru dan Orang Tua akan ikut aktif mendukung anak belajar apalagi di saat pandemi.(Humas Unimed/zr)

X
UNIMED Mobile

FREE
VIEW