Mahasiswa Universitas Negeri Medan memanfaatkan limbah daun nanas menjadi sebuah lukisan yang dapat digunakan sebagai perangkat pembelajaran di pembelajaran prakarya. Karya ini merupakan besutan dari Tim PKM-M yang diketuai oleh Rionaldo Tamba (FMIPA) dan beranggotakan Meliana Eclesia Manurung (FMIPA), Hadi Alhail(FBS), Rizky Tambunan (FBS) dan Liza Karina Pohan (FT), yang dibimbing langsung oleh Dr. Rita Juliani, M.Si selaku dosen di jurusan Fisika FMIPA UNIMED.
Karena adanya pandemic covid-19, kegiatan pelaksanaan PKM-M tahun 2020 ini berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya yakni dilakukan secara daring. Namun hal itu tidak menjadi penghambat dalam pelaksanaan Program Kreativitas Mahasiswa. Hal ini terbukti karena proses pelaksanaan dan koordinasi PKM-M ini dapat berjalan dengan lancar.
Selaku ketua PKM-M Rionaldo mengatakan alasan memanfaatkan limbah daun nanas menjadi sebuah lukisan karena hal tersebut dapat mencerminkan kearifan lokal yang berbasis Ecopreneurship, selain itu dapat memberikan solusi terhadap permasalahan mitra dengan memanfaatkan potensi yang ada di lingkungan peserta didik.
“Salah satu potensi tersedia di daerah Sipahutar khususnya desa si Abal-abal yang merupakan lokasi SMA Negeri 1 adalah limbah daun nanas dimana biasanya daun nanas disana selalu dibuang tiap kali panen. Oleh karena itu kami memperkenalkan pemanfaatan limbah daun nanas menjadi lukisan yang nantinya dapat digunakan dalam pembelajaran prakarya di SMAN 1 Sipahutar, selain itu juga agar terciptanya suatu pembelajaran prakarya yang inovatif dan kreatif,” ujar Rionaldo kepada tim Humas(29/09/2020).
Dengan pemafaatan potensi limbah daun nanas yang diolah menjadi lukisan dapat membuat pembelajaran prakarya jadi lebih menarik sehingga dapat mempunyai peluang menjadi objek seni yang nantinya dapat di pamerkan yang mencerminkan kearifan lokal berbasis Ecopreneurship.(Humas UNIMED/zr)