Wabah Corona yang sedang berlangsung di semua wilayah Indonesia sejak awal Januari 2020 berdampak pada aspek perekonomian masyarakat tidak terkecuali wilayah Sumatera Utara. Secara lebih khusus, para pelaku home industry di daerah-daerah terpencil merasakan kesulitan produksi dan pemasaran sehingga membuat pendapatan mereka menjadi turun. Hal ini juga dirasakan oleh Supardi dan Rusmiati di Jl. Makmur Gg. Dahlia V Psr. VII Sambirejo Timur Kecamatan Percut Sei Tuan yang mengelola Home Industry kuliner kue bawang.
Sebelum terjadi wabah Corona, Usaha kuliner Rusmiati ini mampu memasarkan produknya ke luar daerah dengan perolehan pendapatan berkisar antara Rp. 350.000 – Rp. 525.000/hari tetapi semenjak terjadinya wabah corona pendapatan mereka menurun menjadi Rp. 150.000 – Rp. 300.000/hari. Masalah lain, mesin cetak adonan kue bawang yang digunakan rusak karena mesin tidak beroperasi maksimal sejak corona. Khusus untuk pemasaran, yang biasanya produk kue bawang dijual di toko-toko besar di luar daerah harus menerima kenyataan hanya terjual di kedai-kedai dekat rumah sebagai upaya mengikuti social distancing pada masa Corona ini. Masalah ini berdampak pada peningkatan usaha kuliner Rusmiati sehingga perlu dilakukan upaya bantuan dan pendampingan untuk pengembangan usahanya apalagi melihat kondisi geografis Desa Sambirejo Timur yang cukup potensial untuk mengembangkan usaha karena desa ini terletak bersebelahan dengan Bandara Internasional Kualanamu Medan.
Melihat hal tersebut Dosen FMIPA, Dosen FBS serta Dosen FE Universitas Negeri Medan melakukan kegiatan Program Kemitraan Masyarakat (PKM) untuk membantu dan mendampingi pengembangan usaha kuliner Rusmiati. Tim pengabdian yang beranggotakan Yul Ifda Tanjung, M.Pd., Drs. Nelson Tarigan, M.Pd., Dr. Fitrawaty, M.Si. dan Irham Ramadhani, M.Pd. beserta beberapa orang mahasiswa berkomitmen melakukan kegiatan pengabdian yang dilakukan mulai dari bulan April 2020 dan puncaknya pada hari Senin, 31 Agustus 2020. “Pada puncak kegiatan kami memberikan bantuan mesin cetak adonan, alat pengemas produk dan bahan-bahan baku pembuatan produk seperti tepung, telur, minyak sayur, mentega dan bawang. Dan kegiatan kedua yang dilaksanakan pada hari Jumat, 11 September 2020, tim pengabdi mendampingi mitra membuat desain kemasan dan merk pada produk. Salah satu produk dari pengabdian adalah branding produk dengan merk “Snack Ros” sehingga diharapkan dapat membuat konsumen tertarik untuk membeli produk mereka,” jelas Yul Ifda Tanjung selaku ketua PKM.
Lebih lanjut, pada kegiatan tim juga melatih mitra menggunakan alat TTG serta mensosialisasikan pentingnya pengurusan sertifikat Halal dan BPOM guna memperoleh kepercayaan konsumen sehingga konseumen tidak ragu-ragu ketika membeli produk tersebut. Sebagai kegiatan lanjutan, tim akan mensosialisasikan dan mendampingi mitra membuat akun toko online agar jangkauan pemasaran produk dapat lebih luas.
Pada kesempatan ini Yul Ifda Tanjung, M.Pd menyampaikan kegiatan terlaksana untuk membantu usaha kecil dan menengah seperti usaha yang dilakukan mitra. Produk yang dihasilkan mitra terbilang enak sehingga dirasa perlu dilakukan pengembangan usaha. Hal ini tidak lain untuk peningkatan perekonomian di Kecamatan Percut Sei Tuan sendiri.
Dari kegiatan ini, Mitra yang disampaikan oleh Supardi mengucapkan terima kasih kepada kampus Unimed yang telah memberikan bantuan tidak hanya ilmu tetapi juga mesin teknologi tepat guna sehingga sangat membantu usaha yang sedang dijalankannya. Dan Supardi juga berharap kegiatan ini akan berlanjut untuk meningkatkan perekenomian mereka lebih baik lagi.(Humas UNIMED/zr)