Close

" The Character Building University "

Prof. Syawal : Di Masa Pandemi Covid-19 Guru Harus Kreatif Mengembangkan Metode Pembelajaran

“Tidak ada yang tahu kapan pandemic COVID-19 akan berakhir tetapi biarpun begitu kita harus bisa menerima pandemic covid-19 ini dan hidup berdampingan dengan Covid-19, agar aktifitas tetap berjalan seperti biasa begitu juga dengan pendidikan karena pendidikan tidak boleh berhenti dalam situasi apapun,” Ujar Guru Besar UNIMED Prof. Dr. Syawal Gultom, M.Pd pada acara webinar nasional IKA UNIMED (02/07/2020)

Prof. Syawal yang mengisi sebagai narasumber di webinar ini menyampaikan bahwa guru merupakan actor utama dalam membentuk murid di situasi pandemic ini. Untuk itu guru harus bisa terus menciptakan metode pembelajaran yang kreatif kepada siswa sehingga pembelajaran tetap berlangsung dengan baik di rumah. Hal ini dilakukan karena guru merupakan perang penting untuk menciptakan generasi emas Indonesia 2045 karena murid adalah tanggung jawab guru.

Lanjutnya Prof. Syawal menyampaikan bahwa agar Pendidikan tetap dapat berjalan di situasi pandemic ini kita harus bisa memaknai pandemic ini yaitu dengan 1 membuktikan runtuhnya ke-akuan dan kuatnya ke-kitaan, 2. membangun prinsip mutuality saling memberi, menerima dan menghargai, 3. Covid memaksa kita untuk berubah baik dari sisi mindset, metodologi dan perilaku dengan tetap memperhatikan system nilai hal ini dibuktikan dengan perilaku kita untuk hidup lebih bersih dengan rajin mencuci tangan 4. Memaksa para pendidik untuk bekreasi agar siswa tetap belajar.

“Covid memaksa kita untuk berubah dan berapdatasi dengan menggunakan IT agar pembelajaran tetap berjalan dengan efektif, jika kita tidak merangkul IT maka pembelajaran tidak akan berjalan di masa pandemic ini,” ujar Prof. Syawal..

Prof. Syawal juga menjelaskan bahwa banyak yang terdampak karena covid ini salah satunya dimana proses pembelajaran berubah semua menjadi daring dan perubahan system pembelajaran inilah diperlukan kreatifitas seorang pendidik. Sebelum berbicara mengenai kreatifitas guru, Prof. Syawal berpendapat guru harus memahami 4 hal yakni 1. Konteks kekinian Pendidikan yakni membangun kesejahteraan berbasis peradaban  karena itu guru harus bisa menjelaskan mengenai peradaban karena peradaban merupakan integrasi dari ketuhanan, pikiran manusia, dan teknologi, 2. Konteks dan perspektif  pengembangan profesi guru dimana guru harus memahami milestone pengembangan profesi guru, 3. Konteks kekinian pembelajaran di sekolah, 4. Konteks kekinian kompetensi lulusan untuk semua jenis, jenjang dan jalur Pendidikan.

Dengan wawasan 4 hal tersebut barulah guru dapat memulai kreatifitas. Mantan Kepala Badan Pengembangan SDM Pendidikan & Kebudayaan dan Penjaminan Mutu Pendidikan ini berpendapat bahwa Kreatifitas dapat bermula dari tingkat penerimaan yakni hati yang terbuka, hati yang ikhlas dan sikap yang baik dengan menerima kondisi sekarang ini barulah guru dapat memperoleh pengetahuan yang terintegrasi setelah itu dapat mengembangkannya sehingga dapat menggunakannya secara bermakna. “karena itu Mulailah dengan menerima dan berpikirlah yang baik bahwa kita memang harus menerima covid ini dan berkawan dengan covid ini,” tutur Prof. Syawal.

Prof. Syawal berkata Setelah itu barulah guru membuat perubahan dengan cara memetakan baik karakteristik dan potensi siswa, kemudia pola mekanisme  peran lintas sekolah bagaiaman peran orang tua karena pembelajaran dipindahkan kerumah, kemudian pedoman yang jelas oleh dinas, monev dan penjaminan mutu.

“Pembelajaran yang dipindahkan ke rumah mewajibkan guru harus pandai memilih kompetensi yang dapat dilaksanakan secara daring, karena tidak semuanya dapat disajikan secara daring, pilihlah materi yang kontekstual, selain itu guru harus dapat merancang proses pembelajaran pada masa covid, merancang system penilaian yang otentik  dan menjalin Kerjasama yang baik dengan orang tua,” jelas Ketua Dewan Riset Kota Medan ini.

Prof. Syawal juga menjelaskan lebih lanjut bahwa Pendidikan di rumah dapat berjalan dengan lancar jika mempunyai pedoman yang jelas, guru harus dapat berbagi dengan orang tua memberi pemahaman terhadap orang tua tentang konsep-konsep dasar pembelajaran, menyiapkan buku panduan yang ditujukan untuk guru, siswa dan orang tua, Menyusun RPP yang spesifik berdasarkan ketiga buku panduan tersebut, menyiapkan video rekaman berupa video simulasi atau contoh yang diperankan oleh guru dan pameran orang tua baik berupa rekaman peristiwa rekaan, pembelajaran, peristiwa alam dan peristiwa lain yang dianggap relevan terakhir mengembangkan sistem monev, penjaminan mutu dan RTL yang sistematik.

“Dengan begitu anak-anak dapat mendapatkan Pendidikan yang terbaik di rumah. Inilah agenda tersembunyinya anak-anak-anak mendapatkan kebaikan di sekolah dan dirumah karena di pandemi ini kita harus bisa menghadirkan sekolah di rumah karena sesuai dengan apa yang dikatakan Ki Hajar Dewantara semua tempat adalah sekolah dan dan sekolah ada semua tempat karena itulah kita harus dapat menghadirkan sekolah di rumah dengan cara seperti itu.,” ujarnya.

Lanjutnya Di pandemic ini ada 5 hal yang harus dilakukan guru 1. Guru harus dapat merubah mindsetnya dengan pertama merubah cara pandangnya terhadap profesi guru, 2. Penguatan integrasi nilai 3. Mengubah paraigma kurikulum yang berbasis kapasitas 4. Integrasi konten baru dengan cara mengurangi materi yang rutinitas dan menggantinya dengan materi HOTS 5. Inovasi Proses Penilaian

“Intinya di pandemic ini kita harus berubah terus memperbaiki diri sehingga kita dapat mempelajari Indonesia New model teaching and learning. Oleh karena itu semoga akibat pandemic ini kita dapat berubah dan mungkin anak-anak indonesia juga akan berubah, sekolah juga berubah karena kreatifitas dibangun dengab begitu maka sampailah cita-cita kita untuk mensejahterakan seluruh rakyat Indonesia sehingga dapat menekan angka kemiskinan di Indonesia,” tutup Prof. Syawal.

Di masa pandemic ini Pendidikan tidak boleh berhenti justru tenaga pendidik yang harus meningkatkan kreatifitasnya dalam mengembangkan proses belajar dengan diisi materi-materi yang kreatif sehingga siswa dapat belajar yang baik di rumah melalui metode yang kreatif seperti pembelajaran berbasis projek, masalah serta merancang materi yag konstektual, merancang materi pembelajaran, memanfaatkan IT di masa covid, dan yang paling penting kreatifitas pendidik itu bermula dirancang dari cara berpikir guru itu sendiri.(Humas Unimed/zr)

X
UNIMED Mobile

FREE
VIEW