Jurusan Matematika FMIPA Unimed melaksanakan Webinar yang bertema “Adaptasi Pembelajaran dan Penelitian Matematika di Era New Normal” pada Kamis, (25/6).Webinar ini mengundang narasumber Prof. Dr. Opim Salim Sitompul, M.Sc. (USU), Prof. Subanar, Ph.D. (UGM) dan Prof. Dr. Syawal Gultom, M.Pd. (Unimed).
Acara tersebut dibuka oleh Rektor Unimed Dr. Syamsul Gultom, SKM, M.Kes. dan Dekan FMIPA Unimed Dr. Fauziyah Harahap, M.Si. Diikuti oleh ratusan peserta dari kalangan guru, mahasiswa, dosen dan umum dengan menggunakan aplikasi zoom meeting dan streaming youtube.
Dalam sambutannya, Rektor Unimed Dr. Syamsul Gultom, SKM, M.Kes. mengatakan Pandemi virus corona berdampak besar pada berbagai aspek kehidupan, tak terkecuali pendidikan. Di Indonesia, sudah lebih dari 3 bulan kegiatan belajar mengajar dilakukan dari rumah. Mempertimbangkan efektivitas, keamanan dan kenyamanan, metode pembelajaran online secara penuh menjadi pilihan di tengah situasi pembatasan sosial yang kini sudah beralih menjadi new normal (tatanan kehidupan baru). Metode pembelajaran secara online atau e-learning sebenarnya bukan hal baru bagi masyarakat Indonesia. Bahkan saat dampak Covid-19 ini, pada tingkat SD dan SMP pun pembelajaran online ini sudah menjadi familiar, tidak hanya di perguruan tinggi yang peserta didiknya lebih dewasa. Hal ini membuktikan bahwa pertumbuhan industri pembelajaran online di Indonesia terus berkembang dan meningkat pesat. Di dorong paksa oleh Covid-19 ini, memang hidup kita ini perlu di paksa untuk berubah, agar segera menyesuaikan dengan peluang dan tantangan yang melingkupi kebutuhan hidup kita.
“Hingga saat ini, tidak ada yang tahu kapan pandemi Covid-19 akan berakhir. Namun pasca pandemi Covid-19 nantinya, new normal pendidikan yang telah kita lakukan seharusnya diteruskan dan disempurnakan hingga memenuhi konsep blended learning secara sempurna, yakni sebuah konsep pendidikan yang mengkombinasikan metode kuliah tatap muka di ruang kelas dan e-learning, yang pada akhirnya, dunia pendidikan akan benar-benar berada di era revolusi industri 4.0,” ujar Dr. Syamsul.
Dekan FMIPA Unimed Dr. Fauziyah Harahap, M.Si. mengatakan kegiatan ini merupakan Webinar yang dilaksanakan oleh Jurusan Matematika, dengan mengundang pembicara yang diharapkan dapat memberikan stimulasi dan motivasi kepada peserta webinar ini untuk meningkatkan inspirasi dan kreativitas di tengah pandemic Covid-19. Sebagai pimpinan FMIPA Unimed, kami mengucapkan terima kasih dan mengapresiasi kinerja dan kerja keras seluruh panitia untuk melaksanakan kegiatan ini dengan sukses, mudah-mudahan nanti bisa berjalan dengan keberhasilan yang maksimal. Semoga kegiatan ini dapat berjalan dengan baik”.
Prof. Dr. Opim Salim Sitompul, M.Sc. mengatakan Peran Information Technology (IT) dalam pembelajaran dan Penelitian Matematika di Era New Normal sangat penting. Dibutuhkan keberadaan, pengoperasian dan pengelolaan lingkungan IT universitas dalam mendukung terlaksananya sistem belajar dan mengajar. Menghantarkan solusi dan layanan IT bagi sivitas akademika. Bersifat internal bagi universitas dan dijalankan di dalam fasilitas yang dimiliki. Kemudian adaptasi pembelajaran matematika menggunakan IT seperti Matematika Visual, VR, AR dan Chatsbots.”
Prof. Subanar, Ph.D. mengatakan “pada masa Era New Normal sangat erat kaitannya dengan erat kaitannya denga AI /artificial intelligen. Banyak aktivitas manusia yang terbantu dengan kepintaran yang dijalankan oleh AI misalnya pada big data, robot, kendaran otomatis, virtual reality dan 3D printing. Kemudian AI juga sangat erat kaitannya dengan Computational Thinking (CT). Computational thinking (CT) adalah kemampuan pemecahan masalah yang mana mesin atau alat bantu dapat digunakan untuk membantu menyelesaikannya. Matematika menjadi basis utama dalam menumbuhkan kemampuan ini. Logika matematika dan algorima sangat kental di CT.”
Prof. Dr. Syawal Gultom, M.Pd. Prof. Dr. Syawal Gultom, M.Pd. mengatakan “pandemik Covid-19 telah mengubah semua aktivitas akademik di kampus dan proses pembelajaran di sekolah. Proses dan sistem pembelajaran harus kita lakukan secara daring, ini menjadi tantangan baru bagi pendidik di Indonesia. Guru matematika harus menjadi seorang pembelajar yang bisa menyesuaikan dengan keadaan. Seharusnya mulai dari 2017 Indonesia sudah menerapkan pembelajaran jarak jauh, pada masa pandemic Covid-19 saat ini baru bisa terealisasi sepenuhnya dilaksanakan diseluruh Indonesia. Untuk menjawab tantangan tersebut, harus ada konsistensi kebijakan dan strong leadership integrasi “Indonesia Value” sebagai dasar dan visi masa depan, eksplorasi model belajar sesuai saat Covid-19 dengan melakukan benchmarking dengan lembaga pendidikan lain yang sudah sukses menerapkan daring, Inovasi Model LMS dengan mengembangkan LMS yang sesuai konteks pembelajaran, Penguatan sistem penjaminan mutu proses, output dan outcome dengan fokus dan konsisten menerapkan sistem, penjaminan mutu yang terstruktur, terukur dan terintegrasi pada kegiatan akademik, dan yang terakhir Sustainability dengan pemertahanan keberlanjutan implementasi model pendidikan daring.”
Prof. Syawal juga menjelaskan “perkembangan pembelajaran di Indonesia pada saat sebelum covid-19 pembeljaran dominan tatap muka, rakernas dikti tentang blended belum tereksekusi, pelatform RI 4.0 tidak dapat diintegrasikan dengan baik, mutu dan relevansi masih masalah klasik dan perimbangan yang harmonis antara ASK masih maalah krusial. Kemudian saat ini masa pandemic Covid-19 pembelajaran diselenggarakan secara online learning secara penuh, pergeseran Mindset Dosen, Guru dan peserta didik, kesiapan pendidik dan peserta didik pada online learning, kualitas LMS (aktifitas dan produk belajar yang dapat diakomodasi), monev dan pelaporan. Diharapkan pasca Covid-19 pembelajaran telah menerapkan model yang telah teruji meski tetap kategori Living Model, menginovasi LMS sebagai medium interaksi utama pembelajaran daring meski tetap berupa Living LMS, dan melakukan penjaminan yang terpadu, terstruktur, terukur dan visioner.” (Humas Unimed/eo)