Dalam rangka persiapan pelaksanaan Program Pendidikan Profesi Guru (PPG) Prajabatan tahun 2020, Direktorat Pendidikan Profesi dan Pembinaan Guru dan Tenaga Kependidikan, Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan melaksanakan kegiatan Penyegaran dan Asesmen Calon Dosen dan Guru Pamong PPG Prajabatan Bidang Studi PPG, yang dilaksakan pada 11-15 Mei 2020 via Video Conference (Vicon) dan MLS. Kegiatan Penyegaran dan Asesmen Calon Dosen dan Guru Pamong PPG Prajabatan 2020 secara Vicon ini dibuka oleh Dirjen GTK Kemdikbud Dr. Iwan Syahril, Ph.D,
Peserta yang ikut dalam kegiatan ini adalah 21 Narasumber Nasional, 52 Dosen/Instruktur dari berbagai perguruan tinggi di Indonesia, yang bertugas sebagai fasilitator inti, Guru Pamong dari berbagai SD dari sekolah pilihan di Indonesia, dan 491 peserta sebagai calon guru pamong, sereta 671 calon dosen PPG dari seluruh Indonesia. Peserta dari Unimed yang ikut dalam kegiatan ini ada 41 calon dosen dan 41 calon guru pamong. Seluruh peserta ini merupakan hasil seleksi yang dilakukan Dirjen GTK, yang pendaftarannya secara online di mulai 6 April 2020 dan ada 9698 pendaftar dari seluruh Indonesia, setelah dilakukan berbagai kajian terhadap seluruh pendaftar maka telah ditetapkan 671 calon dosen dan 491 calon guru pamong yang memenuhi persyaratan. Pesereta PPG Prajabatan PGSD tahun ini akan diikuti 1125 peserta, yang akan dilaksanakan di beberapa perguruan tinggi di Indonesia.
Setelah kegiatan di buka oleh Direktur GTK Dr. Iwan Syahril, Ph.D, acara dilanjutkan dengan paparan pengantar kegiatan yang disampaikan oleh Prof. Dr. Syawal Gultom, M.Pd, (Ketua Senat Universitas Negeri Medan sekaligus Tokoh Pendidikan Sumatera Utara) dan dilanjutkan oleh Prof. Dr. Muchlas Samani, setelah itu dilanjutkan penjelasan teknis aplikasi dan simulasi menggunakan LMS oleh tim GTK Kemdikbud.
Materi yang disampaikan selama 5 dalam kegiatan ini adalah : a) Penyusunan Perangkat Pembelajaran, b) Pembimbingan PPL, c) Pembimbingan Penilaian Pembelajaran, d) Continuing Profesional Develompent, e) Penguatan dan Pengembangan Pembimbingan Penilaian Pembelajaran.
Dirjen GTK Dr. Iwan Syahril, Ph.D. dalam sambutan mengatakan sungguh ini merupakan langkah baru untuk menjemput mimpi cita-cita kita dalam mengembangkan SDM untuk kemajuan Indonesia. Berbicara tentang SDM kita harus berbicara tentang pendidikan, pendidikan itu sebuah kunci pengembangan SDM nasional. Sesuai arahan pak Presiden dan mas Mendikbud kita harus serius tingkatkan kualitas guru di Indonesia. Negara yang maju itu harus fokus terhadap kualitas guru itu nomor satu. Dampak dari guru yang kompeten, guru yang baik, itu sangat luar biasa terhadap kualitas belajarnya murid. Kita di kementerian, disetiap unit telah memasang target peningkatan kualitas belajar murid. Nah dalam hal ini, peran Bapak/Ibu calon dosen dan guru pamong PPG Prabatan ini sangat penting dalam mencapai target itu. Seluruh peserta ini nantinya harus mampu menciptakan guru-guru yang hebat, yaitu seluruh peserta PPG Prajabatan PGSD nanti. Program PPG Prajabatan yang akan kita laksanakan ini adalah untuk PGSD dulu, pertemaun ini sungguh sangat penting, karena yang akan kita latih adalah calon-calon guru SD di Indonesia, SD itu merupakan pondasi dan awal terbentuknya siswa menjadi manusia terbaik, jadi jika berbasil pada tingkat SD akan berdampak positif pada tingkat selanjutnya. Kita berharap program ini akan melahirkan generasi baru guru SD yang akan membawa lompatan terbaik untuk menghasilkan SDM untuk Indonesia maju.
Prof. Syawal Gultom, dalam paparan mengawali penyegaran dengan mengatakan, model PPG prajabatan kita ini mestinya harus integrated mulai dari S1, namun sesuai amanat undang-undang 14, apakah itu S1 Dik dan Nondik dapat mengikuti PPG Prabatan. Sebenarnya PPG prajabatan ini dirancang secara blended, tapi karena kondisi kita, maka dirancang menjadi Daring, intinya pada pendalaman materi, jadi sangat penting sekali dalam pendalaman materi. Ada hal penting yang harus kita lakukan, yakni terkait revitalisasi LPTK, menata regulasi dan mengubah pendekatan dari PPG ini. Yang paling penting di awal kegiatan ini adalah terkait kesadaran dari sikap dan persepsi positif dulu terhadap PPG ini, selanjutnya kita akan tuju sebuah produktivitas, ada habit yang produktif, bagaimana menggunakan pengetahuan yang bermakna, sehingga lahir kemampuan yang produktif tadi. PPG yang akan kita laksanakan nanti sungguh akan membawa nasib 25 juta anak SD di Indonesia, 86 % nya ada di SDN, bayangkan jika kita berhasil dalam program ini, maka 25 juta anak ini lah yang akan membawa negeri ini membawa kemajuan di masa yang akan datang.
Lanjut Prof. Syawal, Kompetensi yang penting harus kita tanamkan dalam diri siswa SD adalah pengetahuan yang faktual dan konseptual, sikap kejujuran, disiplin, perduli dengan teman, dan ramah, semuanya sebenarnya sudah ada dalam kurikulum kita. Skill yang kita harapkan adalah mulai dari keterampilan berpikir, yang terpenting adalah kita bisa menanamkan nalar, cara berpikir yang positif. Modal penting itulah bagi suatu bangsa untuk maju yaitu mengubah cara berpikir negerasinya. Kalau bisa kita ubah dengan baik cara berpikir 25 juta anak SD ini nantinya, saya pikir akan membawa perubahan yang luar biasa bagi kemajuan Indonesia di masa depan. Apa yang harus dimiliki oleh siswa, semuanya harus dimiliki guru, plus ditambah dengan kompetensi tambahan yang melebihi dari kompetensi siswa. Tapi jangan sampai ada ada kompetensi yang dimiliki siswa ini tidak dimiliki guru, makanya kadang-kadang ada saatnya guru menjadi siswa dan siswa menjadi guru. Selanjutnya seluruh peserta PPG ini harus kita angkat pengetahuan dan skillnya, Dosen dan Guru pamong dalam PPG kita ini nantinya harus memiliki pengetahuan dan skill sesuai yang diharapkan dan lebih dari yang dimiliki peserta PPG, sehingga proses PPG ini nanti akan menghasilkan kompetensi dan skill guru SD sesuai harapan dan dapat menyahuti harapan pak Dirjen GTK tadi yakni peningkatan kualitas belajar siswa SD.
Semoga kegiatan penyegaran dan asesmen calon dosen dan guru pamong kita ini akan membawa kemajuan sesuai harapan pemerintah dalam mengembangkan SDM untuk kemajuan Indonesia yang lebih baik lagi, tutup Prof. Syawal.(Humas Unimed).