Universitas Negeri Medan melaksanakan Rapat Koordinasi dan Pembekalan Pengenalan Lapangan Persekolahan (PLP) I Tahun 2020 kepada 205 Sekolah Mitra di Digital Library Unimed, Selasa (25/2). Pelaksanaan PLP I akan diikuti oleh Mahasiswa Unimed Semester IV sebanyak 3282 orang yang berasal dari 7 Fakultas pada 34 program studi dan program bilingual. Ada sebanyak 11 PAUD, 30 SD, 41 SMP/MTs, 62 SMA/MA, 51 SMA/MA, dan 51 SMK yang akan dituju oleh peserta PLP I Tahun 2020.
Acara tersebut dibuka oleh Wakil Rektor I Dr. Restu, MS., Turut menghadiri diantaranya Wakil Rektor III Prof. Dr. Sahat Siagian, M.Pd., Ketua Panitia Nasional UKM PPG Prof. Dr. Syawal Gultom, M.Pd., Dekan FT Prof. Dr. Harun Sitompul, M.Pd., Dekan FIS Dr. Nurmala Berutu, M.Pd., Ketua LPPM Prof. Dr. Baharuddin, M.Pd., dan Ketua Pelaksana PLP Unimed Drs. Jamalum Purba, M.Si.
Wakil Rektor I Dr. Restu, MS. dalam sambutannya mengucapkan “terimakasih kepada Prof. Dr. Syawal Gultom, M.Pd. yang bersedia menjadi narasumber pada acara ini. Kami juga mengucapkan terimakasih kepada Bapak/Ibu Kepala Sekolah Mitra Pelaksanaan PLP I yang telah bersedia menerima mahasiswa kita di sekolah yang Bapak/Ibu pimpin. Kiranya kerjasama ini dapat berkesinambungan pada kegiatan lainnya.”
Drs. Jamalum Purba, M.Si. mengatakan “Pelaksanaan PLP I nantinya berlangsung selama 1 semester dengan 1 SKS (170menit/minggu) dengan aktivitas observasi, analisis dan penghayatan langsung terhadap kegiatan terkait kultur sekolah, manajemen sekolah dan dinamika sekolah sebagai lembaga pengembang pendidikan dan pembelajaran. Jadwal perkuliahan mahasiswa PLP I dibagi menjadi dua aktivitas yaitu di kampus dan di sekolah mitra.”
Dalam paparannya, Prof. Dr. Syawal Gultom, M.Pd. mengatakan “Permasalahan guru jika bisa diselesaikan segera, maka 75% persoalan pendidikan di Indonesia akan terselesaikan. Dengan meningkatkan standart kompetensi guru, konten pendidikan yang sesuai dengan kebutuhan di masyarakat, proses belajar mengajar yang berbasis IT dan digital, penilaian/evaluasi pendidikan, pengelolaan pendidikan, sarana dan prasarana pendidikan serta meningkatkan kesejahteraan guru sesuai dengan kinerjanya. Kita liat Vietnam dan Singapura, saat ini merupakan negara yang memiliki pendidikan terbaik di Asia Tenggara, hanya dengan membenahi kepala sekolah dan gurunya. Untuk menjadi guru, disaring dan dipilih orang-orang terbaik dan memiliki kredibilitas yang bagus untuk mengisi tempat itu. Saya juga mengusulkan adanya terobosan baru dan inovasi untuk membangun sistem perencanaan guru terintegrasi berbasis digital, sehingga kita mendapatkan kebutuhan dan kompetensi guru yang riil, dari data tersebut pendistribusian guru bisa merata, memetakan guru dan sekolah, dan memiliki data yang akurat mengenai perkembangan pendidikan di Indonesia.”
Selanjutnya, Prof. Syawal mengatakan “Di era Revolusi Industri 4.0, kita harus mulai benahi permasalahan mulai dari hulunya, sehingga pendidikan memiliki standar dan kompetensi lulusannya sesuai dengan kebutuhan dunia kerja. Oleh karena itu, Unimed berbenah diri untuk berkontribusi dalam mencetak dan membentuk calon guru professional masa depan melalui pengenalan di lingkungan persekolahan,” tegasnya. (Humas Unimed/eo)