Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Makarim meluncurkan kebijakan baru yang dinamakan “Kampus Merdeka” yang merupakan kelanjutan dari konsep Merdeka Belajar, untuk perguruan tinggi pada 21 Januari 2020 di Jakarta. Kebijakan baru ini mendapat banyak respon positif bagi kalangan akademisi di Indonesia, salah satunya adalah Rektor Unimed Dr. Syamsul Gultom, SKM.,M.Kes.
Menurut Syamsul, kebijakan ini merupakan energi positif dan semangat baru bagi kampus dalam mempersiapkan lulusan untuk langsung ready dengan dunia kerja saat lulus nanti. Kami Unimed sangat menyambut baik terobosan luar biasa Mendikbud ini, dan akan bergerak cepat dalam menyesuaikan program magang 3 semester.
“Program Merdeka belajar bagi mahasiswa di perguruan tinggi dalam hal magang 3 semester, sebenarnya bertujuan untuk melink and mematchkan setiap matakuliah dengan dunia kerja, yang sesungguhnya sudah diterapkan di Unimed dan perguruan tinggi lainnya. Hanya saja masih dalam bentuk penugasan-penugasan terprogram. Kami sendiri di Unimed sejak 2017, saat diterapkan kurikulum berbasis KKNI sudah ada matakuliah magang dalam 3 semester, yakni pada semester 2, 4, dan 6. Pada semester 2 berbentuk observasi, semester 4 dalam bentuk meni research dan pada semester 6 dalam bentuk magang terbimbing bersama dosen dan guru pamong dalam menghasilkan produk terbaik sesuai bidang ilmu yang digeluti. Ketiga magang tersebut dilakukan mahasiswa pada sekolah, perusahaan, industri, perbankkan, pabrik dan lain sebagainya”.
Jadi kata Syamsul, kami Unimed tentu akan gerak cepat dalam menyesuaikan terobosan baru Mendikbud ini, setelah keluar aturan dan konsep yang jelas dari pemerintah. Melalui rapat pimpinan dan senat universitas, kami akan godok program ini. Apalagi kami kan tinggal merubah alur proses kuliah saja, kuliah magang 3 semester yang selama ini dalam bentuk penugasan terprogram, tinggal merubah dalam bentuk kuliah magang full di masyarakat untuk bersentuhan langsung dengan realitas dunia kerja, ungkapnya.
Lanjut Dr. Syamsul, kebijakan baru ini tentu akan mendorong perguruan tinggi untuk segera melakukan terobosan cepat, terutama mengajak dunia kerja dan stakeholders lainnya dalam menjalin kerjasama. Melalui kerjasama tersebut, program magang 3 semester tersebut akan mudah kita realitasasikan. Kita harus siapkan segera bentuk kerjasama dengan semua pihak yang sesuai dengan profil lulusan semua program studi yang kita miliki.
Rektor Unimed mengatakan, selain program magang 3 semester di luar kampus, Mendikbud juga meluncurkan kebijakan agar mahasiswa bisa mengambil matakuliah pada Prodi lain dan kuliah 1/2 semester dikampus lain. Untuk kuliah 1 semester di perguruan tinggi terbaik di Indonesia, sesungguhnya pemerintah sudah melaksanakannya dalam program Permata, dan mahasiswa Unimed telah banyak yang kuliah 1 semester di UI, UGM, ITB, IPB dan PT terbaik lainnya. Hasil studi kuliah mahasiswa Unimed di PT terbaik tersebut, sangat membanggakan, bahkan ada yang memeroleh IPK 4,0.
“Intinya kami Unimed sangat mendukung terobosan baru Mendikbud, dan akan segera duduk bersama dengan seluruh civitas akademika dalam menyusun konsep setelah turun regulasi dan konsep yang jelas dari pusat. Saya yakin semua pimpinan perguruan tinggi akan mendukung baik program ini, karena di era revolusi industri 4.0 ini jika setiap perguruan tinggi tidak segera menyesuaikan lulusan dengan dunia kerja, pasti akan ditinggal oleh masyarakat. Kita berharap program ini dapat cepat kita realisasikan dan akan mempersiapkan lulusan perguruan tinggi lebih smart, berdaya saing dan siap kerja, tutup Dr. Syamsul. (Humas Unimed).