Dalam rangka memperingati HAM Internasional yang jatuh pada tanggal 10 Desember 2019, Prodi Pendidikan Antropologi menggelar Diskusi Kampanye Peringatan 16 Hak Anti Kekerasan Terhadap Perempuan (HAKTP) dan Hari Hak Asasi Manusia (HAM) Internasional di Aula Lantai 3 Gedung Fakultas Ilmu Sosial Unimed (10/12/2019). Kegiatan diskusi kampanye ini dihadiri oleh ratusan peserta dari dosen, mahasiswa, dan perwakilan masyarakat dari beberapa lembaga yang terkait dalam hak asasi manusia.
Kegiatan ini merupakan kolaborasi dari program studi Pendidikan Antropologi FIS Unimed dengan 10 Organisasi #gerakbersamauntukhamdanperempuan yang ada di Sumut seperti, ASB,Hapsari,Perempuan Hari Ini, UEM, Departemen Dikonia HKBP, Cangkang Queer, FCPI, HKBP HIV AIDS Ministri, SEC,dan Perwati.
Kegiatan ini dibuka oleh Rektor Unimed Dr. Syamsul Gultom, SKM., M.Kes. Turut hadir dalam kegiatan ini Dekan Fakultas Ilmu Sosial Dra. Nurmala Berutu, M.Pd, dan Ketua Program Studi Antropologi FIS Unimed Dr. Rosramadhana, M.Si.
Pada sambutannya, Rektor mengapresisi kegiatan diskusi kampanye peringatan 16 HAKTP dan Hari HAM Internasional ini. “Ini adalah bentuk kegiatan yang sangat bermanfaat bagi mahasiswa, dosen dan masyarakat diluar. Karena, dengan kegiatan diskusi ini kita dapat menunjukkan kepada publik atau masyarakat yang awam pengetahuan tentang hak asasi manusia. Diharapkan kegiatan ini mampu memberi pemahaman tentang RUU seksual terhadap perempuan. Kegiatan – kegiatan diskusi seperti ini juga sangat mendukung dan mendorong untuk akreditasi prodi maupun akreditasi institusi,” ujarnya.
Ketua Program Studi Antropologi Dr. Rosramadhana, M.Si mengungkapkan Hak Asasi Manusia adalah hak dasar yang dimiliki setiap pribadi manusia sebagai anugerah Tuhan yang dibawa sejak lahir. Hari Hak Asasi Manusia (HAM) Internasional diperingati setiap tanggal 10 Desember. Kegiatan ini dilakukan untuk mengingatkan bahwa manusia memiliki hak, kewajiban dan perlakuan yang sama. Dalam kegiatan diskusi kampanye peringatan 16 HAKTP dan hari HAM Internasional ini mengundang empat narasumber dari beberapa lembaga yakni Kepala Biro Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Hj. Nurlela, SH., M.AP., Sophia Anggraita dari UEM, Lely Zailani dari Hapsari, dan juga ada Pdt. Debora dari HKBP.(Humas Unimed/js)
