Cerita Rakyat merupakan suatu cerita atau karya yang berasal dari dari masyarakat tradisional setempat yang menjadi ciri khas masyarakat tersebut. Seiiring perkembangan zaman cerita rakyat terkadang mulai dilupakan orang karena mereka terlena dengan perkembangan teknologi termasuk para kaum anak muda. Untuk itu diperlukan suatu cara agar menarik perhatian generasi muda untuk dapat mengingat dan menjaga agar cerita rakyat tersebut tidak hilang termakan zaman.
Mewujudkan hal tersebut tiga dosen Universitas Negeri Medan lewat Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (LPPM) melaksanakan Kegiatan Pengabdian Masyarakat “Transkripsi Digital Cerita Rakyat Kampung Budaya Melayu Desa Pekan Tanjung Beringin Kecamatan Tanjung Beringin Kabupaten Serdang Bedagai”. Kegiatan ini dilaksanakan pada hari Jumat tanggal 25 Oktober 2019 di Desa Pekan Kec. Tanjung Beringin Kab.Serdang Bedagai. Rangkaian kegiatan tersebut dimotori oleh Mhd. Anggie Januarsyah Daulay, S.S., M.Hum., sebagai Ketua Pelaksana, Dr. M. Oky Fardian Gafari, M.Hum. dan Abd. Haris Nasution, S.Pd., M.Pd, sebagai anggota.
Kegiatan pengabdian tersebut melibatkan mitra yakni Bapak Tengku Abdul Azim (Ketua Komunitas Seni dan Budaya) Kampung Budaya Melayu, Bapak Mahyudanil (Koordinator Divisi Seni Budaya Kampung Budaya Melayu), beserta anggota komunitas mitra yang terdiri dari 20 orang.
M. Anggie ketika diwawancarai oleh tim Humas Unimed lewat Whatsapp (25/10/2019) menjelaskan bahwa kegiatan hari ini merupakan kegiatan lanjutan dari kegiatan pada tangal 18 oktober 2019 yang lalu, yaitu pemetaan cerita rakyat di Kampung Budaya Melayu. Pada kegiatan awal di tanggal 18 oktober 2019, tim pelaksana dan mitra melakukan pemetaan terhadap cerita rakyat yang tidak termanuskrip dengan baik.
“Selama ini cerita rakyat tumbuh dan berkembang dalam ingatan manusia, meskipun mnemonic device, suatu saat ingatan itu akan pudar oleh gerusan peradaban yang baru. Sehingga lambat laun kekayaan literasi di kawasan ini akan hilang bersama gempuran modernisasi. Karena itulah pada hari ini sebagai puncak kegiatan dilakukan pelatihan penulisan transkripsi cerita rakyat di Kampung Budaya Melayu dengan pendampingan keilmuan oleh tim pelaksana” tuturnya.
Abdul Haris Nasution mengatakan bahwa pelatihan yang kami lakukan hari ini nantinya menghasilkan sebuah manuskrip cerita rakyat dalam bentuk digital atau e-book. “dengan trankripsi digital cerita rakyat maka cerita rakyat tersebut akan terus terjaga dan dapat terus diakses oleh generasi yang akan datang dengan begitu cerita rakyat tersebut akan terus diingat sampai kapanpun,” ungkapnya kepada tim Humas ketika diwawancarai lewat telepon.
Di lain sisi, ketua komunitas mitra, Bapak Tengku Abdul Azim menyambut baik kegiatan Pengabdian pada Masyarakat ini. Menurutnya, para Akademisi sangat dibutuhkan untuk membantu terpublikasinya kekayaan literasi yang kental akan adat dan budaya di Kampung Budaya Melayu. “Saya sangat bersyukur desa kami ini disambangi para akedemisi dari Unimed, saya yakin dengan berlangsungnya kegiatan pemetaan dan pelatihan penulisan transkripsi di Kampung Budaya Melayu, mudah-mudahan akan menghasilkan produk literasi yang nantinya akan kami distribusikan kepada para generasi muda dan sekolah-sekolah yang ada pada kawasan desa ini” tuturnya. (Humas Unimed/zr)