Ribuan pemburu beasiswa yang terdiri dari alumni, mahasiswa dan pelajar padati Festival World Indonesia Scholarship (WISH) 2019 di Digital Library Unimed pada Sabtu (27/6). Acara sosialisasi beasiswa pendidikan yang masiv ini digelar para alumni penerima beasiswa LPDP-RI yang terhimpun di wadah Mata Garuda. Turut dihadiri sejumlah pejabat dan tokoh Sumut, diantaranya Gubsu H. Edy Rahmayadi, Anggota DPR-RI Raden Muhammad Syafii, Anggota DPD-RI Dedi Iskandar Batubara, Wakil Rektor Unimed Prof Mahinar Situmorang, MSc, PhD, para perwakilan kedutaan Amerika, Jepang, Australia dan lainnya.
Gagasan sosialisaai beasiswa pendidikan ini digelar melihat perkembangan sejarah, penawaran dan permintaan beasiswa terus melonjak naik baik di dalam dan di luar negeri. Selain itu, penyedia beasiswa kini bervariatif mulai dari lembaga dalam negeri seperti kementerian, pihak swasta bahkan negara-negara tetangga yang menyediakan beasiswa di berbagai belahan dunia. Pada kesempatan ini, perwakilan kedutaan Amerika, Jepang dan Australia memberikan paparan terkait peluang beasiswa. Secara umum, di tiap negara tersebut potensi peluang beasiswa terus meningkat signifikan.
Wakil Rektor IV Unimed Prof Mahinar Situmorang, MSc, PhD dalam sambutannya memberikan motivasi dan semangat bagi peserta terkait kesempatan mendapatkan beasiswa. Seperti dirinya yang mendapatkan beasiswa pendidikan daei pemerintah Australia. Ia menjelaskan, dahulu untuk mendapatkan akses beasiswa begitu sulit bahkan untuk informasi saja terbatas. “Kini hadir WISH Festival di Sumut yang luar biasa agar peluang mendapatkan beasiswa semakin besar. Penting untuk terus berusaha, kalau gagal coba lagi. Terkait beasiswa LPDP menurut saya tidak kalah dengan kualitasnya dengan beasiswa luar negeri,” tukasnya.
Direktur Utama (Dirut) LPDP Rionald Silaban, SH, LLM dalam paparannya menyampaikan perkembangan pemberian beasiswa LPDP selama bertahun-tahun. Hingga saat ini, jumlah penerima beasiswa mencapai 20.565 dan sekitar 8.000 di antaranya sudah alumni. Dari jumlah itu, 52 persen penerima beasiswa dalam negeri dan 48 di luar negeri. “Kami ingin penerima beasiswa kembali ke indonesia. Tanah Air membutuhkan human capital yang membangun Indonesia jadi negara yang besar. Kembali ke negeri dan mengabdi di daerah agar tidak tertingggal,” pungkasnya.
Gubsu, Edy Rahmayadi dalam sambutan sekaligus arahannya menyampaikan, bagi para pencari dan penerima beasiswa agar punya jati diri sebagai sikap yang awal dan utama yang disertai dengan keseriusan doa dan niat serta kemantapan tujuan. Terkait sosialisasi ini ia berpesan agar setiap generasi haru cerdas, bisa menyesuaikan diri di berbagai situasi dan tetap takut kepada Tuhan Yang Maha Esa. “Berdoa yang benar, yakinkan doa itu pasti. Doa yang pertama dilakukan sebelum yang lain. Doa utama. Lalu tentukan tujuan, tujuan belajar dan untuk menyejahterakan orang lain. Kalian harus pinya mimpi dan cita-cita, dekatkan hati dan pikiran dengan tujuanmu. Selama tak punya tujuan maka akan tak jadi apa apa dan malah akan jadi pecundang karena kamu hidup tak punya kepastian,” tegasnya. (Humas Unimed /eo)