Close

" The Character Building University "

Toba Lake Trash Cleaners Atasi Sampah di Danau Toba

MEDAN – Wilayah perairan Danau Toba merupakan wilayah perairan danau terbesar di Indonesia dimana kehidupan penduduknya sangat bergantung kepada lingkungan perairan Danau Toba. Namun kini kondisi Danau Toba cukup memprihatinkan akibat pencemaran lingkungan. Air mulai tercemar oleh limbah domestik dan rumah tangga seperti sampah plastik, enceng gondok, limbah makanan, limbah makanan ikan (krambah) dan lain-lain. Kondisi Danau Toba saat ini sangat mengganggu masyarakat sekitar, turis asing maupun lokal bahkan mengganggu ekosistem di Danau Toba.

Melihat permasalahan tersebut, tiga mahasiswa Universitas Negeri Medan menciptakan alat pengangkut sampah yang mengapung di Perairan Danau Toba melalui Program Kreativitas Mahasiswa- Karsa Cipta (PKM- KC) Tahun 2019 dan lolos didanai oleh Kemenristekdikti yang berjudul Prototipe Toba Lake Trash Cleaners menggunakan Teknologi Trash Skimmers.

Adapun mahasiswa tersebut yaitu Zufran Silaban (Pendidikan Teknik Mesin), Romualdus Justin Harianja (Pendidikan Teknik Mesin) dan Yoseva Sari Tondang (Pendidikan Biologi) dibawah bimbingan Ir. Batumahadi Siregar, M.T.

Zulfran selaku ketua menjelaskan “banyak upaya untuk meningkatkan kebersihan perairan Danau Toba. Mulai dari sosialisasi kepada masyarakat sampai tindakan langsung melakukan kegiatan gotong royong membersihkan sampah. Tetapi upaya tersebut masih kurang maksimal dalam mengatasi masalah yang ada.”

“Toba Lake Trash Cleaners ini merupakan pengangkut sampah di perairan yang sangat ramah lingkungan, karena alat ini menggunakan teknologi kendaraan listrik. Alat ini dilengkapi dengan penggerak motor listrik (BLDC) dan energi yang digunakan untuk menggerakkan BLDC ini adalah listrik yang berasal dari baterai Lithium-Ion. Penggunaan BLDC merupakan upaya alternatif yang ramah lingkungan sehingga tidak mengeluarkan polusi berupa asap dan residu minyak,” jelasnya kepada tim Humas Unimed (21/6).

Zulfran juga memaparkan, “Prinsip kerja dari teknologi ini cukup sederhana, sampah-sampah yang mengapung di sungai dan danau akan dikumpulkan, lalu diambil menggukan conveyor belt dan disimpan di bak penampung. Daya jangkauan untuk membersihkan sampah yang mengapung cukup luas, berbeda dengan metode pembersihan menggunakan alat berat maupun menggunakan perahu biasa sehingga dengan menggunakan teknologi ini lebih efisien dan efektif. Alat ini diharapkan mampu menjadikan lingkungan perairan Danau Toba menjadi lebih bersih sehingga baik penduduk di sekitar danau, turis asing, maupun ekosistem danau akan merasa lebih nyaman dan dapat hidup lebih sehat.” (Humas Unimed/eo).

X
UNIMED Mobile

FREE
VIEW