MEDAN -Tunanetra adalah istilah umum yang digunakan untuk kondisi seseorang yang mengalami gangguan atau hambatan dalam indra penglihatannya. Berdasarkan tingkat gangguannya Tunanetra dibagi dua yaitu buta total (total blind) dan yang masih mempunyai sisa penglihatan (low visioan). Akibat hilang/berkurangnya fungsi indra penglihatannya maka tunanetra berusaha memaksimalkan fungsi indra-indra yang lainnya seperti, perabaan, penciuman, pendengaran, dan lain sebagainya sehingga tidak sedikit penyandang tunanetra yang memiliki kemampuan luar biasa misalnya di bidang musik atau ilmu pengetahuan.
Pada pembelajaran matematika banyak terdapat materi-materi pelajaran yang menuntut penggunaan indera penglihatan, contohnya pada materi bangun ruang sisi datar. Yayasan Pendidikan Tunanetra (YAPENTRA) merupakan suatu sekolah yang siswa-siswanya memiliki gangguan atau hambatan dalam indera penglihatan. YAPENTRA memiliki sedikit alat peraga untuk menunjukkan kebenaran materi-materi matematika.
Dari permasalahan yang ada, mahasiswa Unimed yang tergabung dalam Tim PKM-M terdiri dari Nur Annisa Husna (Matematika 2017), Nia Rahmadani Nasution (Matematika 2017), Nicky Anriani Saragih (Matematika 2017), Muhammad Fadhel Azhari Lubis (PGSD 2016) dan Adinda Yulfina Nasution (PLS 2018) yang dibimbing oleh Muhammad Badzlan Darari S.Pd, M.Pd (Dosen Jurusan Matematika Unimed) membuat suatu alat peraga “POTDIBOG (Pop-up Three Dimensional Book Of Geometry)
POTDIBOG merupakan sebuah alat peraga yang dirancang untuk membantu penyandang tunanetra dalam pembelajaran bangun ruang sisi datar dimana dengan adanya alat peraga ini penyandang tunanetra terkhusus YAPENTRA dapat mempelajari dan mengenal bangun ruang sisi datar secara mudah.
“Dengan adanya alat peraga POTDIBOG, kami berharap agar siswa-siswa di YAPENTRA bisa lebih mudah untuk mengenal bangun ruang” ujar Nur Annisa Husna selaku ketua tim.
Guru matematika di YAPENTRA Pak Hutasoit mengatakan “sebenarnya alat peraga matematika dalam materi bangun ruang ini sudah ada, hanya saja masih kurang efisien dalam menggunakan nya, saya sangat senang mahasiswa Unimed peduli terhadap siswa-siswa Tunanetra dan saya sangat mendukung alat peraga ini”.(Humas Unimed/zr)