MEDAN – Di musim panen buah rambutan seperti sekarang ini, jumlah buah rambutan yang dihasilkan sejalan dengan meningkatnya jumlah limbah yang datang dari kulit buah tersebut. Kebanyakan kulit buah rambutan akan dibiarkan begitu saja hingga membusuk. Namun masih sedikit yang mengetahui bahwa buah dengan nama latin Naphelium lappaceum ini memiliki banyak kandungan yang baik untuk kesehatan kulit.
Berdasarkan hal tersebut, maka muncullah ide untuk memanfaatkan kelimpahan kulit rambutan tersebut dan diolah menjadi jenis produk yang sedang naik daun, yaitu toner wajah. Tim yang diketuai oleh Novianti Panjaitan (Bilingual Biology), dengan anggota Adinda Rahma Jelita Nasution (Bilingual Biologi), Habibi Syahputra Pane (Pend. Biologi), Eunike Algrea (Manajemen), dan Verawaty Theresita Butar-Butar (Bilingual Biology), merupakan salah satu tim yang lolos pendanaan Pekan Kreativitas Mahassiswa bidang Kewirausahaan (PKM-K) yang dibimbing oleh Dr. Hasruddin, M.Pd.
Selaku ketua peneliti, Novianti Panjaitan menjelaskan “dalam tahap pembuatannya, metode yang digunakan adalah metode maserasi. Sebelum diproses, kulit rambutan dicuci bersih terlebih dahulu sambil dipotong untuk mendapatkan ukuran yang lebih kecil. Pemotongan ini dilakukan guna mempercepat proses pengeringan. Potongan-potongan kulit rambutan tadi yang telah menjadi kering merata setelah penjemuran kemudian diblender hingga menjadi bubuk. Bubuk kulit rambutan yang sudah diperoleh inilah yang nantinya akan dicampur dengan ethanol dalam metode maserasi. Hasil berupa ekstrak kulit rambutan yang diperoleh inilah yang dijadikan sebagai bahan utama dalam produk bernama TORNADO ini.”
Selanjutnya Novianti mengungkapkan “Produk ini diberi nama TORNADO merupakan singkatan dari Toner Wajah Ekstrak Naphelium lappaceum Indonesia. Produk ini memiliki klaim dapat mengecilkan pori-pori wajah, memberi sensasi sejuk, dan memudarkan bekas jerawat. Bahkan beberapa pembeli sudah memberikan review bahwa produk ini ampuh meratakan warna kulit.” (Humas Unimed/eo).