PERCUT SEI TUAN – Biji saga pohon biasanya digunakan untuk bahan baku handicraft atau kerajian lainnya. Namun ditangan mahasiswa Unimed, biji saga ini diolah menjadi minuman kaya protein. Produk ini mereka namakan Sagayo, minuman yogurt dari biji saga pohon (adenanthera pavonina).
Pohon saga banyak tumbuh di Desa Tembung, melihat peluang bisnis dan prospek bagus dapat meningkatkan perekonomian masyarakat sekitar, mahasiswa Unimed mengadakan pelatihan pembuatan, manajemen pemasaran, keuangan dan pengemasan Sagayo kepada ibu-ibu kelompok PKK. Mahasiswa tersebut terdiri dari Indah Putri (Pendidikan Akuntansi), Febry Indriani Syafitri (S1 Biologi), Anistya Tri Noveria (Gizi), Fadli Rafi (Pendidikan Seni Rupa) dan Pegi Dodi Sapringga (Pendidikan Administrasi Perkantoran). Didampingi oleh Dosen pendamping Ali Fikri Hasibuan SE., M.Si.
Kegiatan PKM-M yang mereka lakukan meliputi Sosialisasi Tim PKM-M Bersama Mitra dengan mengenalkan lebih dalam tentang usaha sagayo, Proses pembuatan sagayo, proses pelatihan dan pendampingan, hingga sampai memonitoring. Hal ini merupakan serangkaian kegiatan yang diadakan dalam rangka Program Kreatifitas Mahasiswa Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM-M).
Tujuan dari kegiatan ini memberikan pelatihan kepada masyarakat khususnya ibu-ibu kelompok PKK tentang pentingnya menjadi masyarakat yang lebih produktif, mengubah pola pikir masyarakat untuk memanfaatkan bahan baku biji saga menjadi penghasilan tambahan serta meningkatkan pendapatan dan membantu perekonomian masyarakat.
Salah satu mitra PKM-M Sagayo, Bu Lastri (45 tahun) mengatakan “kami selaku warga sangat mengapresiasi kegiatan yang dilakukan oleh mahasiswi Unimed. Kegiatan ini sangat bermanfaat bagi kami. Kegiatan ini memberi kami wawasan baru, sekaligus membantu kami dalam meningkatkan kemampuan produktif kami. Mungkin sebentar lagi kami bisa menerapkan usaha sagayo ini. Harapannya agar penerapan ini terus berlanjut untuk masyarakat lainnya.”
Sementara Ketua PKM-M Sagayo, Indah Putri mengatakan “kegiatan ini tidak hanya sebatas program PKM-M saja, harus tetap berlanjut dan dapat dipraktekan secara mandiri oleh para Masyarakat. Kami berharap program ini keberlanjutan dan dapat berdampak positif bagi masyarakat khususnya untuk ibu-ibu PKK agar selalu menghasilkan sesuatu yang baru dan terus bermanfaat bagi sekitar.” (Humas Unimed/eo)