MEDAN – Krokot merupakan salah satu tanaman gulma yang banyak dijumpai dilingkungan sekitar dan lahan pertanian masyarakat sehingga tanaman krokot dapat mengganggu pertumbuhan tanaman lain. Banyak masyarakat yang belum mengetahui manfaat krokot sehingga pemanfaatan krokot belum maksimal padahal krokot dapat digunakan sebagai pengobatan tradisional dan kecantikan.
Untuk meningkatkan keberdayagunaan dari tanaman krokot mahasiswa Unimed mengolah tanaman gulma menjadi salah satu produk kecantikan berupa hair tonic. Pembuatan hair tonic krokot dilakukan dengan skala laboratorium.Mahasiswa Unimed yang mengubah tanaman gulma menjadi produk kecantikan diketuai oleh Emelia Ginting (Pend. Biologi) dengan anggota tim Isti Ullfa Parinduri (Pend. Fisika) dan Riri Syavira (Pend. Kimia) dibimbing oleh dosen pendamping Dr. Rita Juliani, M.Si dalam tim PKM-PE yang diberinama Hair Tonic Ekstrak Krokot.
Pembuatan hair tonic dari tanaman krokot tidak hanya bermanfaat sebagai produk kecantikan tetapi lebih lanjut dapat mengurangi gulma pada tanaman budidaya masyarakat. Hair tonic ekstrak krokot bermanfaat dan memberikan keuntungan pada kecantikan rambut sebagai mahkota kepala.
Emelia Ginting selaku ketua tim mengatakan dengan adanya penelitian ini, krokot tidak lagi dipandang sebagai tanaman gulma bahkan sebaliknya tanaman krokot dapat bermanfaat sebagai produk kecantikan salah satunya sebagai hair tonic. “Penelitian yang kami lakukan saat ini masih berupa pembuatan hair tonic menggunakan krokot kedepannya kami akan mengembangkan tanaman krokot jadi berbagai macam varian produk kecantikan,” ujar Emilia kepada Humas Unimed (14/06/2019).(Humas Unimed/zr)
