MEDAN – Mahasiswa Unimed yang tergabung dalam tim PKM-M Matematika Unimed yakni Alphiyani Lukman, Afifah Rahmi, Anisa Putri Hairi, Siti Balqis Dongoran, dan Azwar Fadli, mengembangkan media pembelajaran matematika HOLO-MATH (Hologram Mathematics). Media pembelajaran ini menerapkan teknologi hologram dalam pembelajaran bangun ruang sisi datar.
Afifah Rahmi kepada Humas Unimed, Rabu (29/5/2019), mengatakan, umumnya hologram digunakan untuk pertunjukan seni. Sangat jarang hologram digunakan pada dunia pendidikan. Disisi lain, pembelajaran matematika membutuhkan alat peraga yang menurunkan tingkat keabstrakan materi yang diajarkan. Alasan tersebut yang mendorong mahasiswa Unimed untuk melakukan inovasi dengan menciptkan HOLOMATH.
Dijelaskan Afifah, HOLOMATH berfungsi untuk meningkatkan kemampuan visual matematis siswa. Kemampuan visualisasi memiliki peran penting dalam pengembangan pemikiran dan pemahaman matematis yang berkaitan dengan pemecahan masalah matematika. Dengan adanya kemampuan tersebut, siswa dapat membuat, memodifikasi serta menginterpretasikan bentuk-bentuk bangun ruang tersebut sesuai dengan permasalahan yang diberikan.
HOLOMATH berisikan materi bangun ruang sisi datar seperti kubus, balok, prisma, dan limas. Setiap bangun ruang yang ditampilkan dapat dieksplorasi langsung oleh siswa. Seperti siswa dapat melihat bagian bawah, atas, kanan, kiri, depan dan belakang dari bangun ruang kubus atau sesuai dengan keinginan mereka. Media ini membantu siswa untuk memperjelas unsur-unsur yang membangun bangun ruang tersebut selain itu siswa juga dapat menemukan konsep dari luas permukaan dan volume disetiap bangun ruang. “Cara kerja alat ini adalah dengan pemantulan objek gambar yang berasal dari led monitor kemudian dipantulkan pada sisi piramid yang terbuat dari kaca akrilik,” ujar Afifah.
Tim PKM-M ini telah memberikan pelatihan penggunaan HOLOMATH kepada guru dan siswa. Pelatihan ini sudah 6 kali dilaksanakan sejak tanggal 10 April 2019. Pelaksanaan meliputi pengambilan data awal (pre-test), pelatihan penggunaan dan pembuatan media pembelajaran kepada guru, penerapan media kepada peserta didik, dan post test.
Dra. Riyanti, salah satu guru mata pelajaran matematika di SMP Negeri 8 Percut Sei Tuan yang mengikuti pelatihan mengatakan, program pengembangan media pembelajaran tersebut sudah baik. “Dengan media seperti ini siswa dapat mengembangkan kemampuan visualnya kususnya pada bangun ruang yang biasanya siswa hanya dapat membayang-bayangkan saja. Selain itu media seperti ini dapat menjadi inspirasi bagi guru-guru berinovasi dalam proses pembelajaran,” ujar Riyanti.
Sementara itu, dosen pembimbing tim PKM Biologi, Andrea Arifsyah Nasution, S.Pd., M.Sc, mengatakan, HOLO-MATH masih pelu dikembangkan lebih lanjut agar pencapaian hasil belajar dapat terlihat secara maksimal. “Namun ide media seperti ini belum pernah digunakan pada tingkat sekolah dalam pembelajaran, khususnya Matematika,” pungkasnya. (Humas Unimed/zr)