MEDAN – PSGPA Unimed megadakan “Pembekalan Dalam Rangka Validasi, FGD Dan Indepth Interview Pada Tim PSGPA dan Mahasiswa”, dengan menghadirkan pembicara Dr. Esi Emilia, Msi, Dr Kustoro Budiarta, ME (Kepala LPPM Unimed), Ir. Albaet Fikri, MSM (Staf Ahli Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Republik Indonesia). Kegiatan diselenggarakan di VIP Room Gedung Serbaguna Unimed, Jumat (24/5).
Kepala LPPM Dr Kustoro Budiarta, ME dalam sambutannya saat membuka acara mengatakan, pendidikan adalah segala usaha pemerintah untuk membuat masyarakat dapat mengembangkan potensi diri agar memiliki kekuatan spritual keagamaan, pengendalian diri, berkepribadian, memiliki kecerdasan, berakhlak mulia, serta memiliki keterampilan yang diperlukan sebagai anggota masyarakat dan warga negara. Anak memiliki hak unutk belajar pada sekolah formal yang disediakan pemerintah. Untuk mendukung hal tersebut, pemerintah telah mengeluarkan berbagai undang-undang dan fasilitas agar anak Indonesia memiliki kesempatan untuk memperoleh pendidikan dasar.
Dr. Esi Emilia, Msi, mengungkapkan, tujuan pendidikan nasional yang dirumuskan dalam UU Sisdiknas adalah untuk mengembangkan potensi anak didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kretatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.
Ir. Albaet Fikri, MSM mengungkapkan, Sekolah merupakan salah satu tempat untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional selain dirumah dan dilingkungan. Mahasiswa calon guru dapat menjadi agen perubahan paradigma tentang konsep gender dalam pembelajaran dan agen dalam melindungi siswa dari tindak kekerasan dan berbagai potensi msalah yang dihadapi siswa sekolah dan rumah. Dengan demikian Guru diharapkan dapat menciptakan kondisi belajar yang menghargai kesetaraan gender dengan mendukung murid laki-laki maupun perempuan untuk memiliki kesempatan yang sama.
Adapun tujuan kegiatan ini adalah mengetahui kasus-kasus dan potensi permasalahan anak disekolah serta penanganannya, mengumpulkan ide-ide atau sumbang saran dalam penanganan permasalahan anak dan bias gender yang terjadi disekolah serta merumuskan peran strategis mahsiswa sebagai agen perlindungan anak dan pengintegrasian gender dalam pembelajaran. (Humas Unimed/ms)