MEDAN – Maraknya penyalahgunaan narkoba harus menjadi menjadi perhatian serius semua pihak. Tidak hanya kaum dewasa saja yang terlibat dalam kasus ini, remaja bahkan anak-anak pun sangat akrab dengan peredaran narkoba. Menyikapi hal tersebut, mahasiswa Universitas Negeri Medan (Unimed) mendirikan Sanggar Dongeng (Sangdong) di Desa Bedagai, Kabupaten Serdang Bedagai.
Sangdong dimotori oleh lima orang mahasiswa Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Unimed, yaitu Dinda Delfi Asyif, Tania Angreini, Dini Syafira Batubara, Ulfa Afriandini, dan Sukamdani. Kelima mahasiswa ini dibimbing oleh Fitriani Lubis, S. Pd., M. Pd. Sanggar ini merupakan bagian dari Program Kreatifitas Mahasiswa bidang Pengabdian Masyarakat yang didanai oleh Kemenristekdikti
Sangdong merupakan pengajaran dongeng lokal Kabupaten Serdang Bedagai menggunakan metode yang sangat digemari oleh anak-anak, yakni kartu Puzzle. Hal ini dilakukan untuk membantu anak menumbuhkan karakter diri, sekaligus menjauhkan anak dari hal-hal yang menjerumuskannya ke dunia narkoba.
“Maraknya narkoba disebabkan karna kurangnya pendidikan karakter. Pendidikan karakter harusnya dilakukan sejak dini. Di tengah- tengah perkembangan zaman, masih banyak masyarakat yang abai terhadap karakter pada diri anak-anaknya,” ujar Sukamdani saat diwawancara di Biro Rektor Unimed, Rabu (15/5/2019)
“Menumbuhkan karakter terhadap anak itu banyak caranya, salah satunya dengan mengenalkan cerita-cerita rakyat seperti dongeng. Hal ini dianggap efektif karena selain menumbuhkan karakter anak, kita juga bisa melertarikan buday lokal yang ada,” tambah Sukamdani.
Sementara itu, Fitriani Lubis mengungkapkan bahwa dongeng dekat dengan dunia anak. Alasan tersebut yang menjadi alasan didirikannya Sangdong. “Dongeng dianggap lebih dekat dengan dunia anak. Dan dongeng juga mampu memberikan pesan dan nilai-nilai kehidupan kepada anak,” ujar Fitriani. (Humas Unimed/zr)