MEDAN – Pengurus Himpunan Mahasiswa Jurusan (HMJ) Pendidikan Antropologi dilantik menggunakan tiga prosesi adat, pada acara yang digelar di Gedung FIS Unimed, Selasa (7/5/2019). Ketiga prosesi adat tersebut ialah tepung tawar yang merupakan budaya Melayu, boras sipir ni tondi dari budaya Batak, dan prosesi sikepan sindur yang merupakan budaya Jawa.
Ketua pelaksana, Rahmi Syafira, menjelaskan bahwa penggunaan prosesi adat dalam pelantikan pengurus HMJ merupakan implementasi dari misi Prodi Pendidikan Antropologi yang mendalami kajian tentang budaya. “Ini juga suatu wujud pelestarian kekayaan adat istiadat di Indonesia,” terangnya.
Prosesi tepung tawar menurut Rahmi, memiliki makna wujud rasa syukur atas tercapainya hal yg diinginkan. “Dalam hal ini yaitu terpilihnya kepengurusan HMJ yang baru dgn lancar dan demokratis, dan rasa syukur atas telah selesainya kepemimpinan pengurus HMJ sebelumnya dengan baik,” ujarnya.
Prosesi adat boras sipir ni tondi (melempar beras) memiliki tujuan agar pengurus HMJ yang baru memiliki jiwa dan semangat yang kuat dalam menjalankan kepengurusan. Sedangkan adat sikepan sindur (gendong manten) memiliki makna harapan agar pengurus HMJ yang baru dapat saling bekerja sama dalam mengarungi masa kepemimpinanya. Berkomitmen dalam melaksanakan tugas dan dapat bersinergi dengan anggota serta pengurus sebelumnya.
Sementara itu, Ketua Prodi Pendidikan Antropologi, Dr. Rosramadhana, M.Si yang melantik pengurus baru tersebut berharap agar program baik yang dilaksanakan pengurus sebelumnya tetap dipertahankan. Program tersebut misalnya membangun kelas menulis, kelas penelitian dan diskusi ilmiah. “Semoga pengurus yang baru bisa membantu untuk menumbuhkan atmosfer akademik,” terangnya.
HMJ Pendidikan Antropologi periode 2019-2020 dipimpin oleh Okto Berman Sitinjak sebagai Ketua Umum dan Zainal Abidin Daulay sebagai Wakil Ketua. Posisi Sekretaris dijabat oleh Mayni Muslimah, dan Bendahara dijabat oleh Dita Sihombing. (Humas Unimed/dl)