MEDAN – Fakultas Ilmu Sosial (FIS) Universitas Negeri Medan menggelar kuliah umum tentang kebebasan beragama dan berkeyakinan. Acara di digelar di Ruang Audiovisual FIS Unimed, Selasa (26/2/2019), dihadiri oleh mahasiswa Unimed, USU, UINSU, masyarakat sipil korban diskriminasi, kelompok korban intoleransi, dan jurnalis. Kuliah umum tersebut juga menggandeng Aliansi Sumut Bersatu (ASB), Yayasan Satu Nama, dan The Asia Foundation.
Kegiatan yang mengangkat tema “Kewargaan Inklusif untuk Mewujudkan Indonesia Setara dan Bermartabat” ini menghadirkan narasumber Abdy Suryaningati (Tim Leader TAF), William E. Aipipidely (Direktur Satunama), Veryanto Sitohang (Pendiri/Direktur ASB), Tince Sitorus (MLKI Sumut), dan Dr. Rosramadhana, M.Si (dosen Unimed) sebagai moderator.
Dekan FIS, Dra Nurmala Berutu, M.Pd mengatakan kuliah umum ini bertujuan untuk mendukung kebebasan beragama dan berkeyakinan di Indonesia. Disampaikannya, kuliah umum ini juga untuk mendorong inklusi sosial yang dimaknai sebagai upaya untuk mengajak dan merangkul segenap sumber daya manusia dalam sebuah kerjasama demi kehidupan yang lebih bermartabat, adil, saling menghormati dan menghargai perbedaan yang ada. Ide besarnya adalah apa yang bisa dilakukan dan dihasilkan secara bersama-sama tanpa sekat untuk kepentingan bersama.
Sementara itu, Veryanto Sitohang mengatakan, kuliah umum tersebut bertujuan untuk menggali upaya-upaya strategis demi mendukung kebebasan beragama dan berkeyakinan dalam mewujudkan Indonesia yang setara dan semartabat. Upaya-upaya tersebut diantaranya, menguatkan jaringan khusus untuk kebebasan beragama dan berkeyakinan, memahami peta kebebasan beragama dan berkeyakinan di Sumatera Utara, dan adanya komitmen bersama untuk memaksimalkan jaringan kebebasan beragama dan berkeyakinan di Sumatera Utara. (Humas Unimed/dl)