MEDAN – Unimed Mengadakan Pembekalan Instruktur Pembelajaran Dalam Jaringan (Daring) PPG dalam Jabatan Tahap I Unimed Tahun 2019. Kegiatan ini dilaksanakan di Digilib Lt. IV Unimed (19/01/2019). Turut hadir Rektor Prof. Dr. Syawal Gultom, M.Pd., Wakil Rektor I Prof. Dr. Hamid K., M.Pd., Wakil Rektor IV Prof. Manihar Situmorang, M.Sc.,Ph.D., Para Dekan, Direktur PPs, Wakil Dekan dan Ketua Prodi di lingkungan Unimed yang ada peserta PPGnya, serta Instruktur Pembekalan Daring PPG yang ditugaskan dan Tim pengelola PPG Unimed.
Dr. Abil Mansyur, S.Si.,M.Si dalam laporannya selaku Koordinator PPG mengatakan “Pelaksanaan PPG Dalam Jabatan Tahun 2019 Tahap I akan dilaksanakan pada tanggal 21 Januari s.d 04 Mei 2019. Rangkaian pelaksanaan PPG Dalam Jabatan ini meliputi Pendalaman Materi dalam Jaringan, Lokakarya, PPL, Uji Pengetahuan, ran Uji Kinerja.Untuk Bidang Studi Tahap I yaitu matematika (2 kelas), Kimia (1 kelas), Bahasa Inggris (3 kelas), Ekonomi (1 kelas), Penjaskes (2 kelas), PG-PAUD (2 kelas), PGSD (7 kelas), dan BK (2 kelas). Setiap kelas diplot akan diisi 30 orang peserta.”
Lanjutnya Dr. Abil,” Pada pembelajaran Dalam Jaringan ini peserta PPG akan mempelajari materi Pendidikan dan Profesi Kependidikan 4 SKS dengan 6 modul, dan Pendalaman Materi Bidang Studi 6 SKS dengan modul. Masing- Masing kelas akan difasilitas 3 orang instruktur untuk pendalaman materi Pendidikan dan Profesi Pendidik, 6 orang instruktur untuk Pendalaman Materi Bidang Studi. Oleh karena itu dengan total kelas 20 maka secara keselurahan jumlah isntruktur yang dilibatkan pada pelaksanaan pembelajaran daring ini ada 180 orang. Diakhir pelaksanaan pembelajaran dalam jaringan ini nantinya seluruh peserta akan dievaluasi berdasarkan nilai yang diberikan oleh instruktur dan hasil ujian formatif dan sumatif akan menentukan apakah peserta ini telah memenuhi syarat untuk melanjutkan ketahapan selanjutnya.”
Prof. Dr. Syawal Gultom, M.Pd menyampaikan bahwa kita akan optimalkan pengelolaan pembelajaran berbasis jaringan agar kita dapat memacu pembelajaran mahasiswa. Riset menunjukkan hanya 10% orang yang otodidak dalam pembelajaran berbasis jaringan dan 90% belajar dari sekolah, belajar dari guru, belajar dari resources. Jadi kita ini sekarang harus memulai pembelajaran berbasis learning karena yang terpenting adalah bagaimana kapasitas dan kapabilitas dosen serta bagaimana mahasiswa belajar tanpa harus datang kekampus. Yang pertama dosen harus berubah dari berfikir tradisional ke digital. Oleh karena itu marilah kita belajar setelah memindahkan cara berfikir kita, membuat digital recources, mambuat fitur-fitur dialog dengan mahasiswa serta membuat ujian di jaringan. Tantangan kita begitu besar, hari ini kita mulai dari dosen minimal PPG tahun ini melalui daring dan tatap muka. Jika kita memiliki niat yang baik dan optimis untuk melakukan perubahan kearah yang lebih baik, pasti kita mampu mewujudkan harapan bersama utk menghartarkan guru-guru kearah profesionalisme dan mampu mewujudkan pembelajaran berbasis daring.”(Humas Unimed/nl)