PARAPAT – Pemimpin terbaik adalah pemimpin yang mampu berinovasi. Inovasi bisa dilakukan jika pemimpin memiliki keterbukaan pikiran (open mind), keterbukaan hati (open heart) dan keterbukaan niat (open will). Demikian disampaikan Rektor Unimed, Prof. Dr. Syawal Gultom, M.Pd saat membuka acara “Pemantapan Kinerja Terkait PK-BLU di Lingkungan Universitas Negeri Medan”, Jumat (7/12/2018), di Niagara Hotel, Parapat. Peserta acara ini ialah Kabag, dan Kasubbag serta Kepala Unit di lingkungan Unimed.
“Hasil polling dari ±1500 CEO dari seluruh dunia menunjukkan bahwa kemampuan terpenting pemimpin adalah kemampuan berinovasi. Dan salah satu teori yang terbaru (mewujudkan inovasi) adalah dengan Teori U ”, ungkap Prof Syawal.
Dijelaskannya, Teori U yang diciptakan oleh Otto Scharmer ini memuat lima langkah. Yang pertama yaitu co-initiating, yakni kondisi dimana kita berupaya untuk terus membenahi diri sendiri dengan mendengarkan saran dan kritik orang lain serta mendengarkan suara hati sendiri. “Pemimpin yang baik itu adalah yang bisa mendengar”, tambahnya.
Kedua yakni co-sensing, kondisi dimana emosi, perasaan, dan sensitivitas kita saling terkoneksi dengan dunia luar atau lawan bicara kita.
Yang ketiga yakni presencing, yakni terhubung ke sumber inspirasi dan kehendak bersama. “Hadirlah ditengah-tengah anak buah. Jangan cuma perintah-perintah. Inilah (Teori U) teori yang memakai ilmu batin” jelas Mantan Kepala BPSDMPK-PMP Kemdikbud ini.
Yang keempat, ujar Prof Syawal, inti dari Teori U ialah co-creating. Pada tahapan ini seorang pemimpin memiliki keyakinan penuh atas prototyping model action yang akan mereka lakukan. Para leaders memiliki kejelasan upaya bersama atas perubahan ataupun inisiatif baru yang akan dieksperimentasikan. “Marilah sama-sama kita berbuat untuk kebaikan Unimed”, pintanya.
Yang kelima yakni co-evolving atau berkarya bersama. Itu adalah yang termahal dalam sebuah organisasi. “Sebuah Subbag memiliki kesadaran bersama untuk berkarya bersama. Bukan lagi one man show”, jelasnya.
Inovasi juga menurut Rektor, harus inovasi yang baik. “Inovasi bukan hanya sebuah perubahan, karena perubahan juga ada yang tidak baik. Jangan membawa perubahan yang jelek”, terang Prof Syawal.
Kemampuan berinovasi tersebut yang menurut Prof Syawal, akan menjadi modal penting Unimed menjadi institusi Pengelola Keuangan Badan Layanan Umum (PK-BLU). Seperti diketahui, Unimed resmi beralih dari Satker menjadi PK-BLU melalui Keputusan Menteri Keuangan Nomor 362/KMK.05/2018. (Humas Unimed/dl)