TABAGSEL – Kemristekdikti dan Komisi VII DPR RI gandeng Unimed dalam rangka meningkatkan taraf perekonomian Masyarakat Tapanuli bagian Selatan (Tabagsel) dengan penerapan teknologi tepat guna dalam kegiatan Diseminasi Teknologi dalam proses Produksi ikan asap atau dikenal masyarakat sebagai ikan sale yang merupakan produk khas tapanuli bagian selatan. Kegiatan yang dilaksanakan pada (13-14/11) mengambil tempat di Aula SD Negeri No. 011 Desa Huta Puli Kecamatan Siabu Kabupaten Mandailing Natal. Turut hadir pada kesempatan tersebut Ketua Komisi VII DPR-RI Gus Irawan Pasaribu, Ketua LPM Unimed Dr. Kustoro Budiarta, Anggota DPRD Kabupaten Madina H. Erwin Lubis, Suwandi Hasibuan ME, Camat Siabu Edi Syahlan, SH , Kepala Desa Huta Puli Hanafi Nasution, Ketua Program Mukti Hamjah, M.Si. Koordinator Penerapan Hasil Penelitian dan pengabdian Masyarakat Drs. Dadang Mulyana, M.Pd. Koordinator Bidang Kerjasama dan Pengembangan Wilayah Irfandi, M.Si dan Ratusan Pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah di Tabagsel.
Ketua Program Mukti Hamjah Harahap, M.Si. dalam paparannya mengungkapkan bahwa, program ini beranjak dari maping Area yang dilakukan LPM Unimed dalam mendalami permasalahan UMKM yang ada di wilayah Tabagsel yang kebanyakan merupakan pengusaha ikan asap atau sering juga disebut sebagai ikan sale. Permintaan ikan sale tidak hanya untuk wilayah tabagsel akan tetapi sudah meluas ke berbagai wilayah hingga luar provinsi bahkan banyak yang menjadikan sebagai oleh-oleh khas dari wilayah Tabagsel.
“Biasanya mitra pelaku UMKM hanya mampu memproduksi 50 Kg ikan sale dengan proses pengasapan memakan waktu 12 jam dengan menggunakan Oven Hibrid atau “Smoke House” yang dirancang Unimed ini mampu memproduksi 100 Kg dalam waktu 3 jam dengan pengapian menggunakan kompor gas dan sabut kelapa sebagai pemanas tambahan dan aroma khas ikan sale tetap terjaga,” ungkap Dosen FMIPA jurusan Fisika tersebut.
Hal senada juga di ungkapkan oleh ketua LPM Unimed Dr. Kustoro Budiarta, ME bahwa dengan alat ini mitra Pelaku Usaha tidak lagi berpanas-panas dan merasakan banyaknya asap dengan alat teknologi Tepat Guna ini selain memangkas waktu dan menambah produktivitas usaha mitra juga akan di bekali dengan pendampingan Manajemen administrasi Usaha, pemasaran berbasis IT atau secara on line dan juga standarisasi Usaha.
“pelaku usaha ini akan kita dampingi dengan kecakapan dalam melakukan manajemen usaha yang terpenting adalah standarisasi produk dalam bidang kemasan atau packaging, dan juga standarisasi mutu kebersihan produk serta yang tak kalah penting dalam mendapatkan sertifikasi halal MUI ini akan kita damping. Karena standarisasi produk merupakan sebuah keniscayaan untuk UMKM dapat berkembang dan meiliki segmentasi pasar yang lebih luas tidak hanya pasar tradisional akan tetapi mencakup pasar modern,” ungkap ekonom jebolan Universitas Indonesia tersebut
Menanggapi hal tersebut ketua komisi VII DPR-RI Gus Irawan Pasaribu mengungkapkan akan mendukung sepenuhnya UMKM produk khas wilayah tabagsel yang akan di kelola secara modern dan dapat menjadi produk icon unggulan daerah dan dapat bersaing masuk dalam segmentasi pasar modern secara global.
Selain itu tokoh yang malang melintang dalam aktivitas UMKM sumatera utara ini juga menambahkan tidak hanya produk luaran ikan saleh saja yang harus di perhatikan produktivitas hulu juga harus menjadi focus seluruh pihak di Sumatera Utara. “ Banyak bahan baku ikan segar yang ada di wilayah tabagsel ini di impor dari luar propinsi, bibit ikan yang ada di sumut kebanyakan di ambil dari jawa, hal ini sudah kita temukan banyak kejadian di lapangan.
Oleh karena itu tabagsel harus mapan dan swasembada untuk produk mentah ikan darat. Kami siap memberikan bibit gratis kepada masyarakat untuk dapat mendukung program ikan asap atau ikan saleh menjadi produk unggulan tabagsel dari mulai hulu produk ikan segar hingga ke hilir dalam proses standarisasi dan pemasaran secara modern dan kekinian”. Ujar mantan direktur Bank Sumut tersebut.(Humas Unimed)