Close

" The Character Building University "

Penelitian Harus Berdampak Untuk Kemajuan Bangsa

MEDAN – FMIPA Unimed mengadakan kegiatan peningkatan kuantitas dan kualitas penelitian, pengabdian, publikasi HAKI dan seminar internasional. Kegiatan ini dilaksanakan selama 2 hari 13 dan 14 Nopember 2018 dengan menghadirkan 5 narasumber Rektor Unimed Prof. Dr. Syawal Gultom, M.Pd, Kemenristekdikti Prof. Dr. Saryono, M.Si  dan Prof. Dr. Khasrad, M.Si., dari Dirjen Paten Kemenkuham Ir. Hotman Togatorop dan dari USU Saharman Gea, Ph.D. Kegiatan berlangsung di Aula Gedung Prof. Dr. Syawal Gutlom, M.Pd. lantai 3. Kegiatan ini juga dihadiri Dekan FMIPA, Dekan FBS, Wakil Dekan, Kajur, Kaprodi, dosen serta puluhan mahasiswa FMIPA.

Prof. Syawal Gultom dalam paparannya mengatakan untuk meningkatkan kuantitas dan kualitas yang pertama kali harus dilakukan dan paling penting dengan merubah terlebih dahulu mindset atau paradigma berpikir dalam penelitian. “setelah kita merubah paradigma berpikir kita maka hal selanjutnya yang kita harus lakukan adalah memahami dengan betul-betul pedoman penelitian barulah kita membuat road map atau mapping penelitian yang dilakukan dan dosen-dosen yang melakukan penelitian, kita kumpulkan mana dosen yang sudah dipetakan dan beri mereka workshop agar dapat menghasilkan penelitian yang baik dan berguna bagi bangsa dan negara,” ujarnya.

Prof. Saryono dari Ditjen Riset dan Pengembangan Ristekdikti mengatakan bahwa penelitian merupakan suatu yang penting bagi bangsa dan negara. Paradigma baru dalam hal penelitian harus memberikan dampak bagi pengajaran di dalam kelas selain itu penelitian juga harus memberikan dampak bagi sosial ekonomi jadi penelitian yang dilakukan tidak hanya berdampak bagi universitas tapi juga berdampak bagi bangsa dan negara.

“kita ingin riset yang awalnya berbasis aktivitas menjadi riset berbasis inovasi sehingga kita bisa membuat negara Indonesia yang ekonominya berbasis SDA menjadi negara berbasis inovasi karena negara yang kuat dan kaya adalah negara yang banyak menghasilkan inovasi, seperti Singapura mereka negara kecil SDA tidak ada tapi mereka kaya hal itu dikarenakan banyaknya inovasi yang dilakukan mereka,” ujarnya. (Humas Unimed/zr)

X
UNIMED Mobile

FREE
VIEW